SuaraJawaTengah.id - Jika kebanyakan orang memasang seng keliling sebagai tanda adanya proyek pembangunan di berbagai tempat, lain halnya Sabar Suparno (45). Warga RT 02 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, ini memasang seng keliling untuk menjaga diri berinteraksi dengan orang luar karena paranoid tertular Covid-19.
Cara unik ini dinilai efektif untuk menjaga keluarganya agar tidak tertular virus. Hal ini sudah dilakukannya sejak 10 hari terakhir karena Pandemi yang kian menyebar tidak terkendali.
Ia rela merogoh kocek hingga Rp 2,5 juta untuk pengadaan seng dirumahnya yang berukuran 12 x 9 meter. Ia yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang sulap keliling sebelum Pandemi, mengaku sangat protektif terhadap warga yang akan berkunjung ke rumahnya. Terlebih jika itu bukan dari warga sekitar.
"Saya sangat takut sekali jika nanti tertular Covid-19. Karena sekarang kan sudah banyak orang yang acuh bahkan tidak takut denga Corona. Padahal kan sekarang semakin memprihatinkan penyebarannya. Jadi saya terpaksa tidak membukakan pintu jika itu bukan warga sekitar. Komunikasinya saya batasi dengan seng," katanya saat ditemui di kediamannya, Rabu (6/1/2021).
Cara ia mengetahui itu warga sekitar atau bukan, terpantau dari CCTV yang dipasangnya di tiap sudut rumah. Sebelum membukakan pintu ia melihat terlebih dahulu dari kamera pengawas yang dipasang menyorot pintu masuk rumahnya.
Ketakutannya bukan tanpa alasan, karena ia sangat berpatokan dengan data yang disuguhkan pemerintah. Menurutnya data yang dipaparkan saat ini kasusnya menanjak drastis.
"Terakhir, yang saya ketahui, di desa sini saja, sudah hampir 50 orang yang tertular Virus Corona. Bahkan tetangga saya hanya berjarak 20 meter selang dua rumah, itu satu keluarga di karantina. Sekitar dua minggu lalu. Artinya apa? Virus ini semakin dekat dan nyata," terangnya.
Menurutnya, Covid-19 ini memang sulit dicegah karena tidak terlihat. Namun minimal dirinya sudah berusaha. Upaya ini juga sebenarnya tidak diyakini olehnya untuk 100 persen tidak tertular karena bisa menular melalui udara. Minimal dirinya sudah berusaha secara maksimal agar tidak tertular.
"Ini memang jendela yang berhubungan dengan luar saya tutup (dengan seng). Tapi yang jendela di dalam tidak. Untuk kebutuhan sehari-hari, saya beli kepada pedagang makanan keliling saya dari dalam seng. Terus anak saya jika mau beli makan atau apa kan bisa pesan lewat online," tuturnya.
Baca Juga: Pelayanan Pengadilan Agama Cianjur Ditutup Sementara, Seluruh Karyawan WFH
Saat ini, dirinya lebih sering beraktivitas di dalam rumah. Setelah profesinya sebagai tukang sulap keliling terhenti karena Pandemi. Bahkan terakhir ia menjalani sebagai tukang sulap keliling Bulan November tahun 2019. Ia mengaku sudah 12 tahun menjalani profesi ini.
Namun karena Pandemi dan sekolahan tutup, dirinya fokus untuk mengembangkan kanal youtube nya sebanyak 5 akun. Dari lima akun tersebut baru tiga yang sudah menghasilkan pundi rupiah.
"Saya mengembangkan lima kanal youtube sejak tidak bisa beraktivitas yang menghasilkan uang. Alhamdulillah dari bulan April lalu, penghasilan terbesar saya perbulan mencapai Rp 10 juta. Tapi ya memang butuh perjuangan sekali dan konsistensi. Pernah juga dapat Rp 1,7 juta," jelasnya.
Kanal youtube yang ia kelola sendiri berisi tentang ramalan melalui kartu tarot. Setiap hari ia minimal mengunggah satu konten. Bahkan mulai awal tahun, rumah sekaligus kantornya ini, ia berlakukan jam produksi layaknya kantor perusahaan.
"Saya setiap harinya dari jam 08.00 sampai 16.00 sore selalu produksi rutin. Biar konsisten saja. Karena sudah terbentuk polanya. Kalau bosen ya tinggal jalan-jalan di dalam rumah. Karena itu tadi saya sangat membatasi aktivitas di luar rumah," katanya.
Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang komentar ingin diramal kehidupannya. Jadi, ia manfaatkan untuk membuka jasa konsultasi secara online. Tapi dirinya tidak mematok tarif. Hanya sukarela saja. Pasiennya dari seluruh Indonesia yang menyaksikan kanal youtube nya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Tahun Pertama Pimpin Jateng, Rapor Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Budayawan
-
Fortuner 2024 vs Pajero 2024? Ini 7 Perbandingan Kedua Mobil Tersebut
-
BRI Diapresiasi atas Peran Strategis dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
-
Dari Reruntuhan Menuju Harapan, Kementerian PU Bangun Kembali Ponpes Darul Mukhlisin Pascabanjir
-
10 Wisata Jepara Terpopuler yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025