SuaraJawaTengah.id - Terkait meningkatnya aktifitas vulkanik Gunung Merapi, warga Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Magelang mulai mengaktifkan ronda. Desa Paten masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III bencana Merapi.
Kepala Desa Paten, Sutarno mengatakan warga melakukan jaga malam selain untuk memantau aktivitas Merapi juga menjaga keamanan.
"Tiap malam ronda. Sejak ada kenaikan status Merapi dari waspada ke siaga warga selalu ronda," kata Sutarno disela pemulangan warga ke TEA Desa Mertoyudan, Kamis (7/1/2021).
Menurut Sutarno, jumlah warga Dusun Babadan 2 sekitar 350 jiwa dan 200 diantaranya sekarang berada di pengugsian. Mayoritas warga bekerja sebagai petani dan beternak sapi.
Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas Mengarah ke Kali Krasak
Sutarno mengaku belum berencana memindahkan sapi milik para warga ke lokasi pengungsian. "Ternak masih di atas. Belum ada rencana ini (mengungsikan ternak)," ujarnya.
Meski masih beraktivitas seperti biasa, warga mengaku khawatir dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi selama beberapa hari terakhir.
Suara gemuruh akibat guguran material maupun lava pijar terdengar jelas dari Dusun Babadan. "Masyarakat sangat tidak nyaman. Warga kami di Babadan kedengaran sekali gemuruh. Lava pijar tidak kelihatan karena ke arah barat daya," kata Sutarno.
Menurut Sutarno, seluruh warga Dusun Babadan 1 dan Babadan 2 siap diungsikan jika status Merapi dinaikan dari siaga ke awas.
"Siap dikosongkan. Kalau nanti dari pihak BPPTKG mengintrusikan kenaikan status, Dusun Babadan 1 dan 2 harus dikosongkan," tegasnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Diguncang Gempa 132 Kali, Keluarkan Lava Pijar
Hari ini terjadi awan panas akibat guguran di puncak Merapi. Kolom awan panas naik setinggi 200 meter dari puncak dengan jarak luncuran sejauh 300 meter ke arah hulu Kali Krasak.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta