SuaraJawaTengah.id - Harga cabai di pasar tradisional di Kota Tegal masih mahal di awal tahun 2021. Mahalnya harga membuat cabai busuk dicari pembeli.
Menurut sejumlah pedagang di Pasar Pagi Kota Tegal, harga cabai yang mengalami kenaikan sejak menjelang Natal 2020 masih tinggi setelah tahun baru 2021. Salah satunya adalah cabai rawit merah.
"Cabai rawit merah sekarang Rp80 ribu per kilo. Pas tahun baru sempat Rp90 ribu. Normalnya Rp40 ribu. Itu saja sudah mahal," kata salah satu pedagang, Isah, 39, Jumat (8/1/2021).
Menurut Isah, harga cabai merah keriting juga masih mahal. Harga cabai jenis ini per kilogramnya mencapai Rp55 ribu. Padahal normalnya Rp25 ribu per kilogram.
"Kalau cabai hijau besar kemarin sempat Rp30 ribu, sekarang sudah mendingan turun jadi Rp20 ribu. Normalnya Rp15 ribu," ungkapnya.
Mahalnya harga cabai tersebut membuat sejumlah pembeli beralih ke cabai yang kondisinya busuk atau kering karena harganya lebih murah.
Salah satu pembeli, Jubaedah, 56, mengaku membeli cabai busuk untuk dicampur dengan cabai yang kondisinya masih bagus.
"Buat campuran karena pakai cabai yang bagus kemahalan harganya. Cabainya yang tidak busuk sekali," katanya, Jumat (8/1/2021).
Jubaedah membeli cabai untuk digunakan sebagai sambal nasi ponggol yang dijualnya. Hal ini terpaksa dilakukan karena harga nasi ponggol tidak bisa dinaikan.
Baca Juga: Harga Makin Mahal, Cabai Pedagang Bakso Blendi Khas Blitar Pun Dikurangi
"Kalau beli cabai yang mahal semua, pembeli dinaikin harganya pasti tidak mau," ucapnya.
Jubaedah setiap hari membutuhkan cabai sekitar setengah kilogram untuk berjualan nasi ponggol. Dia berharap harga cabai bisa kembali normal.
"Ini sudah sekitar sebulan harga cabai mahal. Kalau tidak lagi mahal ya belinya yang bagus," ujar warga Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat itu.
Seorang pedagang lainnya, Triana, 60, mengaku menyediakan cabai yang kondisinya busuk karena ada pembeli yang mencari.
Menurut dia, harga cabai yang kondisinya busuk Rp17 ribu per kilogram. Sedangkan cabai yang bagus mencapai Rp40 ribu per kilogram.
"Kadang ada yang cari cabai yang busuk. Biasanya buat jualan, buat campuran," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025
-
Salut! Tak Ingin Makanan Terbuang, Pelajar MAN 1 Pati Bagikan MBG kepada Warga Membutuhkan
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025