Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Senin, 11 Januari 2021 | 15:07 WIB
Pesawat terbang Sriwijaya Air. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Keluarga Rion Yogatama membawa sidik jari terduga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ182 tersebut ke posko ante mortem Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta, pada Senin (11/1/2021), sekitar pukul 10.00 WIB.

"Bawa ijazah dan kartu keluarga," ujar Sugito, paman Yoga, di Jakarta, Senin.

Sugito masih berharap menemukan kabar baik dari peristiwa tersebut. Pasalnya, Yoga (30) sempat menggunakan maskapai lain saat berangkat dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Ia baru berganti maskapai Sriwijaya Air ketika transit di Jakarta, sebelum bertolak ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Jurnalis Diimbau Tidak Tanyakan Ini ke Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182

Yoga adalah karyawan salah satu perusahaan pembangunan tower jaringan telekomunikasi. Ia sudah malang-melintang bekerja di sana dan kerap ditempatkan di luar kota.

Sugito mengatakan Yoga baru saja akan ditempatkan bekerja di Pontianak oleh perusahaannya.

"Tadinya (bekerja) di Jakarta, terus sempat pulang ke Lubuk Linggau, lalu (bekerja) ke Pontianak. Tapi transit (dulu) di Jakarta," kata Sugito.

Sebelumnya, pria yang memiliki dua anak yang masih balita itu sudah pernah ditempatkan perusahaan untuk bekerja di Papua, Ambon, dan Bali.

Sebelum berangkat ke Pontianak, Yoga sempat meminta istrinya memakai baju putih. Sedangkan anak-anaknya diminta memakai baju Yoga.

Baca Juga: Dikritik Ngevlog di Lokasi Sriwijaya Air Jatuh, Kapten Vincent Bela Diri

Saat itu, Sugito tidak tahu mengapa permintaan tersebut diajukan.

"Nggak tahu kenapa," kata Sugito.

Sesaat sebelum kejadian nahas tersebut, istri Yoga juga masih sempat berkontak dengan suaminya.

"Sekitar jam 13.00 WIB, mereka berangkat ke Pontianak (dari Jakarta). Nah selang beberapa menit, hilang kontak. Serempak dengan itu, kan di dalam pesawat, ponsel dimatikan," kata Sugito.

Akhirnya, ketika tiba di Pontianak, mereka diberi kabar dari rekan kantor Yoga di Pontianak bahwa di dalam data manifest Sriwijaya Air yang hilang kontak, tertera nama Rion Yogatama.

Sembari menunggu kabar, keluarga pun berangkat ke Jakarta pada Sabtu malam (9/1) dan diberi penginapan oleh maskapai Sriwijaya Air, walau akomodasi ke Jakarta mereka tanggung dari kocek pribadi.

Hingga pada Senin (11/1) keluarga Yoga pun datang ke RS Polri untuk mengonfirmasi data fisik ante mortem milik Yoga.

Sugito mengatakan keluarga berharap pihak rumah sakit dapat memberi kejelasan mengenai kabar Yoga yang sebenarnya.

"Harapannya supaya cepat ketemu, cepat dikuburlah dengan baik-baik," kata Sugito.

Load More