SuaraJawaTengah.id - Intensitas hujan yang masih berpotensi terjadi di Wilayah pegunungan di Jawa Tengah. Daerah Kabupaten Banjarnegara menjadi kawasan yang harus diwaspadai.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie, mengingatkan warga yang ada di wilayah setempat untuk mewaspadai potensi hujan lebat pada hari ini Selasa (12/1/2021).
"Menurut prakiraan cuaca, Banjarnegara berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada esok hari sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan," kata Setyoajie dilansir dari ANTARA di Banjarnegara, Senin (11/1/2021).
Dia mengatakan masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga berakhirnya puncak musim hujan.
"Masyarakat masih perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi sebagai dampak tingginya curah hujan," katanya.
Dia menambahkan, masyarakat tidak perlu panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan dengan durasi yang lama.
"Apabila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama maka perlu meningkatkan kewaspadaan karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir dan juga angin kencang," katanya.
Dia juga menambahkan, kendati terdapat potensi hujan hingga beberapa hari ke depan namun masyarakat diimbau untuk selalu menyaring pemberitaan yang beredar.
"Jangan mudah percaya hoaks atau disinformasi soal kondisi cuaca, jika masyarakat membutuhkan informasi terkini mengenai kondisi cuaca dapat menghubungi kantor BMKG terdekat atau mengecek informasi terkini melalui akun-akun resmi media sosial milik BMKG," katanya.
Baca Juga: Cuaca Saat Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 Hari Ini Berpotensi Hujan Ringan
Sementara itu dia juga menambahkan bahwa berdasarkan prakiraan cuaca potensi hujan terdapat di hampir seluruh kecamatan yang ada di Banjarnegara.
"Potensi hujan terdapat di hampir seluruh kecamatan yang ada di Banjarnegara. Peluang hujan juga diprakirakan meningkat pada siang hingga sore hari," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengintensifkan penyebaran informasi mengenai kondisi cuaca terkini kepada masyarakat di wilayah ini.
Hal itu menyusul adanya kejadian bencana longsor dan tanah bergerak di sejumlah desa di wilayah setempat selama beberapa waktu terakhir.
"Dengan mengetahui kondisi cuaca terkini diharapkan dapat mendukung upaya pengurangan risiko bencana. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan saat turun hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang lama," katanya.
Dia menambahkan, upaya antisipasi dapat dilakukan sebagai bagian dari mitigasi, misalkan mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman, atau segera melaporkan kepada perangkat desa setempat bila melihat adanya retakan tanah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik