SuaraJawaTengah.id - Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Pasuruhan, Kabupaten Magelang over kapasitas. Hal itu membuat Magelang menjadi darurat pengolahan sampah.
Setiap hari TPSA di Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan ini menerima rata-rata 100 ton sampah dari seluruh wilayah Kabupaten Magelang. Berdasarkan pantauan SuaraJawaTengah.id, tumpukan sampah menggunung setinggi pohon kelapa.
“Kami sedang mengevaluasi karena memang kondisi itu. Kami ingin supaya di Kabupaten Magelang saat ini kan semestinya sudah darurat sampah. Di TPSA yang di Pasuruhan itu sudah overload,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sarifudin, Kamis (21/1/2021).
Menurut Sarifudin, Pemkab Magelang telah menyiapkan anggaran Rp2 miliar untuk membuka lahan baru pembuangan sampah di wilayah Tempuran. Namun sejak tahun 2018, program ini tidak kunjung terlaksana.
“Tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp2 miliar. Tapi dua kali kesempatan itupun gagal. Karena pelaksanaan pengadaan tanah, masyarakat permintaan harganya jauh di atas perkiraan uppraisal,” ujar Sarifudin.
Untuk mengatasi masalah sampah ini, Dinas Lingkungan Hidup mengupayakan sampah diolah di Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di masing-masing wilayah.
“Kami upayakan agar sampah tidak semuanya dibawa ke TPSA Pasuruhan. Bisa diolah di masing-masing TPS3R,” kata Sarifudin.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang juga menyiapkan konsep penanganan darurat menggunakan sistem lubang pembuangan bergilir. Pengelola menyiapkan minimal 6 lubang pembuangan sampah yang akan diisi secara bergiliran hingga penuh.
Jika lubang keenam sudah penuh, diperkirakan sampah di lubang pertama telah menjadi kompos sehingga dapat dibongkar dan dimanfaatkan untuk pupuk.
Baca Juga: Yamaha Dukung Anak Muda dalam Festival Ayo Membaca, Digelar Virtual
Solusi jangka pendek lainnya adalah menambang sampah. Gunungan sampah di TPSA Pasuruhan dibongkar untuk mengambil tumpukan sampah di bawah yang telah menjadi kompos.
“Ini baru konsep. Jika ini bisa berjalan, saya kira menjadi solusi alternatif jangka pendek untuk mengatasi masalah sampah,” kata Sarifudin.
Puluhan truk dan kendaraan pengangkut sampah bongkar muatan di TPSA Pasuruhan setiap hari. Bagi kendaraan yang rutin membuang sampah di Pasuruhan ditarik biaya Rp50 per kilogram sampah.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara