SuaraJawaTengah.id - Tren kasus ibu digugat anak belakangan hangat diperbincangkan di Jawa Tengah. Pada 11 Januari yang lalu, publik degegerkan dengan adanya kasus Agesti Ayu Wulandari yang melaporkan ibunya ke Polres Demak karena kesal dengan ibu kandungnya sendiri.
Meski begitu, kasus Agesti dan ibunya berujung damai. Keduanya sudah saling memaafkan dan sang anak sudah berjanji akan mencabut laporannya.
Namun, tiga hari yang lalu, kasus yang serupa kembali terjadi. Kali ini kasus yang serupa menimpa Dewi Firdauz ibu dari anak kandungnya yang bernama Alfian Prabowo.
Alfian menggugat ibunya karena kesal, kedua orang tuanya berpisah dengan cara yang tak baik-baik. Kesal dengan tindakan kedua orang tuanya, Alfian akhirnya menggugat kedua orang tuanya sekaligus.
Baca Juga: Mia Widyaningsih, Fakta dan Sosok Wanita yang Dikirimi Karangan Bunga Sadis
Menanggapi hal itu, Psikolog Rumah Sakit Elisabeth, Probowatie Tjondronegoro mengatakan, tren kasus ibu digugat anaknya merupakan semacam anomali atau semacam kelainan yang terjadi beberapa bulan terakhir.
"Terlepas dari kasusnya, hubungan antara orang tua dan anak secara normatif harus dekat," jelasnya kepada Suara.com, Jumat (22/1/2021).
Namun, lanjut Probowatie, jika ada anak melaporkan ibu kandungnya pasti terdapat hubungan yang tak beres antara mereka berdua. Menurutnya, harus ada komunikasi yang baik antara ibu dan anak yang terlibat kasus tersebut.
"Maaf hewan saja tak seperti itu, kita kan punya akal budi. Jadi saya sarankan harus ada mediasi," ujarnya.
Untuk itu, dia menganjurkan pihak ibu maupun anak untuk mediasi dan menunjuk kerabat atau tokoh yang berpengaruh sebagai penjembatan komunikasi antara ibu dan anak yang sedang bertikai.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Turun Damaikan Ibu Digugat Anak
"Tujuklah saudara, orang yang dituakan atau tokoh yang berpengaruh untuk menjembatani komunikasi tersebut. Menurut saya ini ada komunikasi yang tersumbat," katanya.
Selain itu, lanjutnya, dapat dimungkinkan jika keputusan anak yang menggugat ibunya itu karena ada pengaruh orang dari luar, semacam provokator. Menurutnya, segala kemungkinan harus dilihat dulu.
"Untuk permasalahan semacam ini tak bisa disimpulkan yang salah itu ibu atau anaknya. Ini karena komunikasi yang tersumbat," imbuhnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
-
Kabar Gembira! Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan pada Lebaran 2025
-
Info Mudik 2025: Daftar Harga Tiket Bus DAMRI Terbaru Tujuan Jawa Timur
-
Info Mudik 2025: Daftar Harga Tiket Mudik Bus DAMRI ke Jawa Tengah
-
Jelang Mudik 2025: Kapolda Jateng Sidak Tol Trans Jawa, Soroti Hal Ini...
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
-
Klasemen Terbaru: Timnas Indonesia U-17 Selangkah Lagi Lolos Piala Dunia U-17
Terkini
-
Jangan Paksakan ke Rest Area saat Arus Balik, Ini Tips Istirahat Aman dan Nyaman dari Kapolri
-
Tak Hanya THR, Desa Wunut Tunjukkan Kepedulian Nyata Lewat Jaminan Sosial
-
Nikmati Libur Lebaran, Ribuan Wisatawan dari Berbagai Daerah Ramaikan Saloka Theme Park
-
Viral Tarian Bagi-bagi THR Diduga Tarian Yahudi? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Kenapa Banyak yang Menikah di Bulan Syawal? Ini Jawabannya