SuaraJawaTengah.id - Vakinasi covid-19 sudah dimulai di seluruh daerah Jawa Tengah. Para Kepala Daerah yang memenuhi syarat menerima vaksin sinovac paling pertama.
Namun menariknya, di Banyumas Raya lima Bupati gagal jadi orang yang pertama disuntik Vaksin Sinovac, pada Senin (25/1/2021). Mereka gagal dalam tahap screening karena terbentur faktor usia dan status sebagai penyintas virus corona.
Dilansir dari hestek.id media jaringan Suara.com, lima kepala daerah itu adalah Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dan Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, batal menerima vaksin karena pernah terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz, Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono dan Bupati Banyumas, Achmad Husein, dianggap gagal screening karena terbentur berusia di atas 59 tahun.
Achmad Husein meminta maaf kepada masyarakat, karena dia tidak bisa menjadi contoh sebagai orang pertama yang disuntik vaksin. Ia mengaku sudah memaksa, tapi terbentur aturan batasan umur.
“Saya mohon maaf, sebetulnya saya sudah memaksakan diri ke dinas kesehatan bersama dr Budhi Setiawan, Ketua DPRD Banyumas. Sinovac tidak berbahaya, tetapi karena aturan yang berumur di atas 59 tahun tidak boleh divaksin, saya mematuhinya,” kata Husein, Senin (25/1/2021).
Selain Husein, pimpinan daerah yang juga tidak bisa divaksin adalah Ketua DPRD Banyumas dr Budhi Setiawan dan Kapolresta Banyumas.
Begitu juga Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono yang akrab disapa Wingcin. Dia meyakinkan masyarakat agar tak perlu takut divaksin. Dia memberi garansi jika vaksin impor dari Cina tersebut aman dan halal.
“Vaksin Sinovac ini sudah teruji dan terbukti aman dan halal. Ini untuk melindungi kesejahteraan masyarakat, tidak perlu mengikuti perdebatan,” kata Wingcin.
Baca Juga: Sebanyak 10.764 Vaksin Sinovac Tiba di Bantul, Vaksinasi Dijadwalkan Kamis
Setali tiga uang dengan Yazid Mahfudz. Bupati Kebumen ini tidak dapat menerima Vaksin Sinovac, juga karena alasan sudah sepuh.
“Saya lansia, nanti nunggu tahap ketiga. Tapi saya siap,” ujarnya, saat Pencanangan Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Kebumen di RSUD Dr Soedirman, Senin (25/1/2021).
Pernah terpapar Covid-19, juga menjadi alasan bagi Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan Tatto Suwarto Pamuji Bupati Cilacap, gagal menjadi penerima Sinovac pada program vaksinasi serentak.
“Saya tidak lulus screaning, karena saya pernah kena Corona,” kata Dyah.
Sementara Tatto berharap, masyarakat tidak takut divaksin dan percaya pada berita bohong seputar vaksinasi.
“Vaksin itu bagus, tapi juga jangan gemagus. Tetap harus patuhi protokol kesehatan. Pimpinan daerah, tokoh agama dan tenaga kesehatan didahulukan, karena berada di garda terdepan pelayanan,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif