Budi Arista Romadhoni
Kamis, 28 Januari 2021 | 17:02 WIB
Perajin memahat patung dewa di bengkel milik Sumarno. (Suara.com/Fadil AM)

Untuk mengatasi turunnya omzet akibat pagebluk. Sumarno sempat mencoba memasarkan kerajinannya melalui salah satu platform media sosial (Medsos). Namun pasar daring, dinilainya kurang efektif.

"Online ada, tetapi kurang efektif. Banyak yang minat, hanya saja mereka selalu menawar diharga yang paling rendah," ungkapnya.

Kontributor : Fadil AM

Load More