SuaraJawaTengah.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Upaya membatasi ruang gerak masyarakat sudah dilakukan berjilid-jilid.
Namun hasilnya tetap saja, kasus positif Covid-19 terus bertambah. Untuk itu, warga tidak boleh menyerah, terus berjuang bersama-sama memastikan kesehatan keluarga dan seluruh masyakat.
Ahli Epidemiologi Lapangan (Field Epidemiology) Fakultas Kedokteran Unsoed dr.Yudhi Wibowo,M.PH menyebutkan, PPKM ini terlihat merupakan kebijakan yang bersifat kompromis antara upaya menekan laju penambahan kasus Covid-19 dan penyelamatan ekonomi.
Menurutnya, Bidang kesehatan dan ekonomi adalah hal yang sama-sama penting. Namun, selama masalah kesehatan menjadi ancaman keamanan berinvestasi, maka akan menjadi tantangan/kendala bagi pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
"Menjadi sangat urgen untuk menentukan skala prioritas dan sebaiknya kebijakan PPKM yang sudah bersifat kompromis ini seharusnya dapat diimplementasikan secara konsisten dan tegas agar tidak terkesan merupakan kebijakan yang setengah hati atau nanggung," kata Yudhi dalam keterangan tertulis Senin (1/2/2021).
Menurut Dosen Unsoed ini, Esensi dari kebijakan PPKM adalah membatasi mobilitas, pergerakan masyarakat, atau penduduk, menghindari adanya kerumunan dan upaya untuk terus meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
"Dengan harapan dapat menekan penambahan jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19," ucapnya.
Mobilitas Penduduk
Namun demikian, mobilitas penduduk di Indonesia memang sulit dikontrol. Namun, pembatasan sosial lah yang paling penting diterapkan saat ini.
Baca Juga: TPU Srengseng Sawah Bantu Kubur 12 Jenazah Covid Muslim dari Bambu Apus
"Tren Mobilitas penduduk Indonesia sejak diterapkan PPKM tercatat fluktuatif cenderung menurun di bawah baseline data yaitu driving -21% dan walking -39% per tanggal 28 Januari 2021," ujarnya,
"Namun jika diperhatikan saat week end (akhir minggu) terlihat pergerakan penduduk meningkat kembali mencapai di atas baseline data sekitar +6% sampai dengan +10%. Data ini dapat diakses melalui laman : https://covid19.aplle.com/mobility," imbuhnya.
Ahli Epidemiologi yang juga Tim Ahli Satgas Covid-19 Pemkab Banyumas itu mengatakan, pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung hampir 1 tahun lebih. Maka butuh upaya yang lebih tegas untuk menghadapi pandemi Covid-19 saat ini
"Tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap 5M harus ditingkatkan, jika dengan pendekatan persuasif sudah dirasa cukup, maka saatnya diterapkan pendekatan hukum," ucapnya.
Menurutnya, kadang diperlukan tindakan tegas untuk mendisplinkan masyarakat. Disiplin terhadap protokol kesehatan 5M menjadi sangat penting mengingat sudah terjadi penularan lokal.
"Bahkan WHO sudah merekomendasikan untuk memakai masker 3 lapis secara double karena adanya mutasi virus yang bersifat lebih menular dan 30% lebih fatal," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025