Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 04 Februari 2021 | 13:16 WIB
Polisi memasang garis polisi di TKP. (Suara.com/Fadil AM)

SuaraJawaTengah.id - Peristiwa pembunuhan satu keluarga seniman Anom Subekti pasti membawa duka yang mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. 

Pembunuhan keluarga seniman Anom Subekti terjadi di rumahnya sendiri yang berada Desa Turusgede, Kecamatan Kota Rembang, Kabupaten Rembang. Mereka ditemukan tewas pada hari ini (4/2/2021) sekitar pukul 06.45 WIB.

Kepala Desa (Kades) Turusgede merasa terkejut atas kejadian pembunuhan warganya tersebut. Ia menyebut, keluarga seniman Anom Subekti merupakan budayawan yang nguri-nguri (melestarikan) budaya Jawa, dan seorang sosok yang baik dan ramah kepada para tetangga di lingkungannya.

“Setahu saya dilingkungan baik-baik saja, tidak ada masalah apa-apa,” kata Raslim, selaku PJ Kades Pemdes Turusgede Kamis (4/2/2021). 

Baca Juga: Kepala Sri Widayu Pecah Digetok LPG saat Lagi Masak, Kompor Masih Menyala

Raslim mengaku sosok almarhum Anom Subekti merupakan sosok warga yang ramah dan almarhum merupakan mantan pegawai penerangan. Namun, sekarang almarhum merupakan pengusaha gamelan.

“Setiap malam Minggu di tempatnya ada latihan tari dan gamelan, tapi juga kadang hari biasa ada,” ucapnya.

Dirinya mengungkapkan, bahwa kondisi rumah almarhum memang agak jauh dari permukiman warga. Jadi kalau terjadi apa-apa, warga sekitar kurang mengetahui.

“Kondisi rumah agak jauh dari rumah warga. Ini termasuk permukiman baru. Jauh memang, kalau ada apa-apa memang tidak terdengar dari luar,” ungkapnya.

Usai kejadian itu pihaknya akan memperketat penjagaan desanya pada malam hari dengan memaksimalkan siskampling.

Baca Juga: Sri Widayu Dibantai Pakai LPG Kepala Pecah, Tewas Dekat Warung Jawa Barokah

“Ini nanti sama Babinsa akan rembukan semacam jaga malam, siskampling gitu,” imbuhnya.

Terpisah, Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengatakan, masih melangsungkan penyelidikan atas peristiwa yang merenggut nyawa empat korban tersebut.

Dari hasil olah TKP, ada bekas luka penganiayaan pada tubuh para korban oleh pelaku. Mulai dari luka lebam dibagian wajah hingga keluar darah pada bagian hidung.

Diduga pelaku menggunakan benda tumpul saat menghabisi nyawa para korbanya.

“Luka korban ada keluar darah dari muka dan hidung. Dugaannya menggunakan benda tumpul. Posisi korban berada di tempat tidur semua. Tetapi di kamar yang berbeda,” ungkapnya.

Saat ini pihak kepolisian masih mendalami motif dari pembunuhan satu keluarga tersebut. “Indikasi barang bukti yang ditinggalkan pelaku juga masih dalam penyelidikan,” imbuhnya.

Diketahui, empat orang korban tersebut adalah Anom Subekti (60), istri Tri Purwati (50), anak korban (13) dan seorang cucu (10).

“Saat ini korban telah kami bawa ke RSUD Rembang, untuk dilakukan autopsi,” terangnya kepada awak media di TKP.

Kontributor : Fadil AM

Load More