SuaraJawaTengah.id - Selain rob dan tanah ambles, warga RT 9 Rw 15 Kampung Tambaklorok, Tanjung Mas, Semarang Utara merasakan getaran misterius ketika tengah malam.
Warga Tambaklorok, Amron S mengatakan, geteran itu bisa dirasakan warga ketika tengah malam. Getaran tersebut dapat dirasakan atau dilihat jika air ditaruh di dalam gelas atau mangkok.
Warga Tambaklorok sudah merasakan getaran tersebut sejal lima tahun yang lalu. Namun, belum ada respon dari pemerintah soal getaran tersebut.
"Biasanya kalau malam air yang ada di gelas atau mangkok itu getar tak mau diam. Belum ada surve atau penelitian dari pemerintah sampai saat ini,," jelasnya kepada suara.com, Jumat (12/2/2021).
Baca Juga: Singgung Korupsi, Mahasiswa Demo Besar Nurdin Halid Dapat Doktor Kehormatan
Warga Tambaklorok menduga jika getaran tersebut berasal dari blower Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indonesia Power yang ada di dekat permukiman warga Tambaklorok.
"Kalau warga menduga getaran tersebut disebabkan PLTU," ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Ahmad Khafidin. Dia juga merasakan sebuah getaran ketika sudah memasuki tengah malam. Beberapa warga mengaitkan dengan hal-hal ghaib.
Namun, dia tak percaya jika getaran tersebut disebabkan oleh barang atau benda ghaib. Menurutnya, getaran tersebut memang disebabkan oleh PLTU.
"Ada warga yang mengatakan kalau itu disebabkan oleh benda ghaib, namun saya tak percaya," imbuhnya.
Baca Juga: Wanita Ditemukan Tewas di Lemari Hotel Check In Bareng Teman Pria
Selain getaran misterius, kawasan Tambaklorok juka terjadi penurunan tanah yang cukup signifikan. Bahkan, beberapa rumah di sana hanya terlihat atapnya.
Pakar tata kota asal Universitas Diponegoro (Undip), Bambang Setyoko mengatakan beberapa kawasan di sepanjang pantai utara Kota Semarang diakuinya memang mengalami land settlement atau ambles.
Menurutnya, penyebab amblesnya beberapa kawasan di Kota Semarang itu antara lain karena menjamurnya bangunan-bangunan, seperti hotel, mall dan shoping center.
"Penyebab lainnya adalah pengambilan air tanah yang tidak terkendali. Hal itu menyebabkan air yang ada di dalam tanah kosong," jelasnya.
Penurunan tanah tiap tahunnya, diantaranya di wilayah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Bandarharjo, Johar, Kemijen dan Boom Lama.
Daerah-daerah tersebut dulunya merupakan roda perekonomian yang ada di Kota Semarang. Namun, keadaan tanah yang tidak stabil membuat banyak investor pikir ulang.
"Kan bisa dilihat banya PT besar seperti PT Kubata pindah di daerah Mijen. Hal itu disebabkan kawasan Semarang sudah tidak layak untuk dijadikan tempat berbisnis," tegasnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: Pelatih PSM Makassar Usung Misi Khusus ke Markas PSIS Semarang
-
Pos Indonesia Salurkan Bantuan Sembako dan PKH ke 18 Ribu Penerima di Semarang
-
KPK Bakal Lakukan Pemanggilan Kelima untuk Mbak Ita dan Suaminya Pekan Depan
-
Kiper Timnas Indonesia Cedera Jelang Lawan Australia
-
Pahlawan Persib Nick Kuipers: Saya Merasa Luar Biasa
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tanpa Anggaran Daerah, Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Ditanggung APBN
-
BRI Semarang dan PSMTI Jateng Gelar Aksi Donor Darah
-
Waspadai Leptospirosis di Musim Hujan: Gejala dan Tips Pencegahan
-
SDN Klepu 03 Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
-
PSIS vs PSM: Mahesa Jenar Siap Bangkit di Jatidiri, Akhiri Tren Negatif!