SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengambil langkah strategis untuk mempercepat pembangunan berbasis komunitas akar rumput dengan meluncurkan program “Kecamatan Berdaya”.
Bertempat di Taman Cerdas Jebres, Kota Surakarta, Rabu (23/4/2025), Luthfi menegaskan bahwa kecamatan akan dijadikan sebagai pusat gravitasi baru dalam pembangunan ekonomi, kreativitas, hingga pemberdayaan kelompok rentan di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Program ini menyasar langsung 573 kecamatan dari total 35 kabupaten/kota di Jateng. Target utamanya adalah menjadikan kecamatan bukan hanya sebagai unit administrasi pemerintahan, tetapi juga motor penggerak ekonomi rakyat, ruang inkubasi kreatif, dan zona aman bagi perempuan, anak, penyandang disabilitas, hingga generasi muda kreatif.
“Kalau provinsi langsung menyentuh desa, tidak mungkin. Tapi camat bisa. Mereka lebih dekat, lebih tahu denyut kehidupan warganya,” tegas Ahmad Luthfi dalam pidatonya. “Inilah mengapa kecamatan kita jadikan tulang punggung pembangunan.”
Cetak Wirausaha Muda dan Dorong Sekolah Bebas Bullying
Kecamatan Berdaya bukan hanya program simbolik. Secara teknis, program ini akan mendorong penguatan ekonomi lokal melalui pelatihan tepat sasaran sesuai potensi wilayah.
Mulai dari pengembangan ekonomi kreatif, pemberdayaan UMKM, pelatihan konten kreator, santripreneur, tani milenial, hingga mendorong internet desa sebagai infrastruktur utama.
Tak hanya fokus pada sektor ekonomi, program ini juga menjangkau aspek sosial seperti pembentukan sekolah ramah anak, bebas bullying dan kekerasan, serta penguatan jejaring perlindungan perempuan dan anak.
“Setiap kelompok yang kami sasar akan diberi pelatihan dan konseling. Target akhirnya adalah kemandirian dan efek domino yang bisa memajukan lingkungan sekitarnya,” jelas Luthfi.
Baca Juga: Ungkit Daya Saing, Ahmad Luthfi Minta Sering Diselenggarakan Pameran Pendidikan dan Bursa Kerja
Role Model Nasional
Program ini sudah dijalankan secara pilot project di empat kecamatan di tiap kabupaten/kota sebagai role model. Ke depan, Bupati dan Wali Kota diminta mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk menentukan kecamatan prioritas pelaksana program tersebut.
Ketua Tim Koordinasi Kecamatan Berdaya Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menyebut bahwa program ini adalah bentuk kolaborasi lintas sektor dan lintas level.
“Ini bukan sekadar program pemerintah. Ini komitmen kolektif yang melibatkan desa, kelurahan, masyarakat, perguruan tinggi, hingga dunia usaha,” ujarnya.
Nawal yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Jateng menambahkan bahwa partisipasi aktif perempuan, penyandang disabilitas, dan pemuda kreatif menjadi nilai tambah dalam program ini.
“Bahkan, program ini sudah dikomunikasikan ke pemerintah pusat sebagai salah satu best practice pembangunan berbasis komunitas,” tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
7 Perbedaan Toyota Agya G dan Daihatsu Ayla R yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Membeli
-
Fitur Reksa Dana BRImo Jawab Kebutuhan Investasi Nasabah Modern Digital
-
5 Mobil Bekas Irit BBM, Harga di Bawah Rp115 Juta, Pilihan Cerdas Keluarga Muda
-
Sambut Pergantian Tahun, Indosat Siapkan Jaringan 5G Terluas di Semarang, dan Pacu Ekonomi Digital
-
Semarang Diguyur Hujan Ringan: Waspada Potensi Banjir Rob dan Dampak Ekonomi