SuaraJawaTengah.id - Banjir di Kota Semarang belum 100 persen surut. Masih terjadi genangan di beberapa wilayah kota tersebut.
Dilansir dari Semarangpos.com, masih terdapat sekitar 18.186 keluarga di 12 kelurahan di Kota Semarang masih terdampak banjir yang melanda Kota Semarang, Kamis (25/2/2021) pagi.
Banjir di Kota Semarang itu disebabkan curah hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Semarang pada Rabu (24/2/2021) sore.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, total ada 12 kelurahan di 5 kecamatan yang masih dilanda banjir. Kelima kecamatan itu yakni Semarang Utara, Semarang Timur, Genuk, Semarang Barat, dan Pedurungan.
Dari lima kecamatan itu, banjir paling parah terjadi di wilayah Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara.
“Total ada 2.870 rumah di 14 RW yang masih terendam hingga Kamis pagi. Perincian korban terdampak 11.028 jiwa dan 3.250 KK. Ketinggian air saat ini sekitar 50-100 cm di RW 1, 2, 3, dan 4. Sedang wilayah lain sekitar 20-50 cm,” tulis Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono, melalui aplikasi Whatsapp (WA), Kamis (25/2/2021).
Di Kecamatan Semarang Timur ada sekitar tujuh kelurahan yang masih tergenang air. Selain Kelurahan Panggung Lor, banjir juga melanda Kelurahan Tanjungmas, Panggung Kidul, Purwosari, Bandaharjo, Dadapsari, dan Kuningan.
Tidak Mengungsi
Kendati demikian, warga di wilayah itu tidak ada yang mengungsi dan memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Warga juga tidak mendirikan dapur umum untuk korban terdampak banjir.
Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat Kota Semarang Banjir lagi, Puluhan Kendaraan Mogok
Sementara itu, di Kecamatan Semarang Timur, banjir paling parah terjadi di Kelurahan Kemijen. Ada sekitar 709 keluarga atau 2.377 jiwa yang terdampak banjir dengan ketinggian 20-65 cm.
Sedangkan di Kecamatan Genuk, banjir melanda di Kelurahan Kudu dengan ketinggian air antara 10-25 cm. Sementara di wilayah Semarang Barat dan Pedurungan ada 4.126 warga yang terdampak banjir di Kelurahan Krobokan dan Muktiharjo Kidul.
“Saat ini kami terus berupaya mengoptimalkan pompa air untuk menurunkan debit air yang masih menggenang. Selain itu, kami juga mengumpulkan makanan dan air bersih untuk kebutuhan warga terdampak,” tutur Winarsono.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan