Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 09 Maret 2021 | 07:57 WIB
Ketua Perkumpulan Seni dan Gedung Cagar Budaya Sobokartti, Dyamil Sutrisno memperlihatkan salah satu wayang. [Wartajateng.id/Majid]

SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19, pekerja seni menjadi paling terdampak saat ini. Namun, Kegiatan kesenian di Gedung Cagar Budaya Sobokartti Kota Semarang tetap berjalan.

Sebelum Pandemi Covid-19 melanda negeri ini, Gedung Cagar Budaya Sobokarrti menjadi pusat kesenian Kota Semarang. Dari kesenian Tari hingga wayang kelit sering digelar di bangunan tua tersebut. 

Selain itu, Gedung Sobokartti juga menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kota Semarang. Namun demikian, para pelaku seni masih tetap menggekar latihan di bangunan yang berdiri sejak tahun 1929 itu. 

Dilansi dari Wartajateng.id, Ketua Perkumpulan Seni dan Gedung Cagar Budaya Sobokartti, Dyamil Sutrisno mengatakan, kegiatan kesenian seperti seni tari, pedalangan, karawitan, dan pesindenan rutin dilaksanakan.

Baca Juga: Saat Pandemi, Ini Strategi Synthesis Development Hidupkan Sektor Properti

“Perkumpulan Sobokartti masih tetap melakukan latihan kesenian seperti tari, pedalangan, karawitan, pranoto coro (pembawa acara), dan pesindenan. Kegiatan masih tetap berjalan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat,” ucapnya saat ditemui, Senin (8/3/2021).

Ia mengatakan, peminat kesenian paling banyak adalah seni tari. Pesertanya dari beragam usia, mulai usia 3,5 tahun sampai dewasa.

“Peminat latihan seni tari memang cukup banyak. Bahkan dibagi antar kelompok usia. Sedangkan untuk pedalangan, karawitan, pesindenan juga ada muridnya tapi mayoritas orang dewasa,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Seksi Tari Perkumpulan Sobokartti Darmadi menerangkan, saat ini peserta didik seni tari yang dilatih mencapai 100 orang lebih dibagi menjadi empat kelompok.

“Latihan senin tari di Sobokartti terbagi menjadi 4 kelompok. Kelompok A unik usia 3,5 – 8 tahun, kelompok B untuk usia 8-12 tahun, kelompok C untuk remaja (SMP) usia 13-16 tahun, dan kelompok D untuk dewasa. Bahkan ada murid kami yang usianya 65 tahun,” ucapnya.

Baca Juga: Gelar Fashion Show Digital, Wearing Klamby Hadirkan Tema Sulawesi

Ia mengatakan, meskipun pandemi Covid 19 kegiatan latihan tetap berjalan setiap hari Jumat dan hari Minggu dibagi menjadi 3 waktu pertemuan, pagi, siang, sore. Setiap pertemuan dilangsungkan selama 2 jam latihan.

Load More