SuaraJawaTengah.id - Kecelakaan bus di Sumedang, Jawa Barat menewaskan 27 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut penyebab kecelakaan itu diduga karena kelalaian sopir atau human error.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih mendalami penyebab kecelakaan bus di Sumedang.
"Masih kami rapatkan dengan KNKT untuk melihat penyebab kecelakaan," kata Budi saat mendampingi kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya di UPPKB di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jumat (11/3/2021).
Meski demikian, kata Budi, dari hasil identifikasi di lapangan, kondisi jalan di lokasi kecelakaan menurun dan menikung serta ada potensi kelalaian sopir atau human error sehingga menyebabkan kecelakan.
Baca Juga: Detik-detik Bus SMP Cisalak Terjun ke Jurang, Ada Bau Gosong Kampar Rem
"Yang paling potensi itu kalau kita lihat itu human error, jadi pengemudinnya kurang terampil. Dalam kondisi jalan begitu mungkin tidak mampu me-menage kerja antara kopling dengan rem," ujar Budi.
Berdasarkan temuan di lokasi kecelakaan, Budi menyebut kondisi rem tangan hidup, sementara kopling berada di posisi netral sebelum bus terperosok ke jurang.
"Mungkin dia (sopir) merencanakan perpindahan katakan dari gigi tiga mau ke satu tapi gagal sehingga netral. Nah saat itu netral, (bus) nyelonong. Mungkin dia sering over rate, ngerem ngerem jadi ngeblong" jelas Budi.
Seperti diberitakan, bus pariwisata Sri Padma Kencana terjun ke jurang di Jalan Raya Sumedang - Cibereum Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu malam (10/3/2021).
Bus tersebut mengangkut 66 orang rombongan pelajar SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Kabupaten Subang yang baru pulang dari kegiatan ziarah dan wisata. Akibat kecelakaan ini, 27 orang meninggal dan 39 orang lainnya selamat.
Baca Juga: Data Korban Tewas dan Kronologi Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Sumedang
Proses evakuasi korban meninggal dan selamat memakan waktu hingga enam jam karena banyak penumpang yang terjepit di dalam bus.
Menurut korban selamat, sebelum bus terperosok ke dalam jurang sedalam sekitar 20 meter, laju bus oleng dan tercium bau sangit kampas rem karena diduga remnya blong.
Kondisi jalan yang dilalui bus sendiri dikenal rawan terjadi kecelakaan. Jalan itu tidak aman untuk digunakan oleh kendaraan besar yang mengangkut banyak orang.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Kabar Nahas Kecelakaan Tol Cipularang Buat Istri Sopir Truk Pingsan dan Tak Bisa Tidur Nyenyak
-
Detik-Detik Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Terekam Dashcam! Truk Muatan Berat Terlibat
-
Truk Dibakar Massa, Sopir Penabrak Bocah di Teluknaga Tangerang Resmi Tersangka: Urine Positif Narkoba!
-
Jatmiko, Sopir Truk Penabrak Mobil Kru TVOne Terancam 6 Tahun Penjara
-
Lari dari Kejaran, Truk Kontainer Seruduk Kendaraan Hingga Warga di Jalan Raya Tangerang
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias