SuaraJawaTengah.id - Peralihan musim hujan ke musim kemaru mulai dirasakan di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Namun, peralihan musim itu juga harus diwaspadai.
Pada periode peralihan musim di Jawa Tengah ada beberapa fenomena cuaca ekstrem yang harus diwaspadai. Di antaranya hujan lebat dalam durasi singkat disertai petir dan angin kencang.
Dilansir dari Wartajateg.id, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan puncak musim hujan saat ini mulai berakhir. Diperkirakan awal musim kemarau di Jawa Tengah terjadi mulai akhir Maret 2021.
Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Jawa Tengah akan memasuki periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Hal tersebut menyebabkan terjadi beberapa fenomena cuaca ekstrem.
Baca Juga: Cuaca Hari Ini Dipediksi Cerah Berawan di Sebagian Besar Ibu Kota Provinsi
“Bahkan dapat juga terjadi puting beliung, waterspout, dan hujan es,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto melalui keterangan tertulis Kasi Data Infokom BMKG Jawa Tengah, Sabtu (13/3/2021).
Dia menjelaskan, hujan es merupakan fenomena yang umum terjadi selama periode peralihan musim. Hal tesebut dipicu oleh pola konvektifitas massa udara dalam skala lokal-regional yang lebih signifikan selama periode peralihan musim.
“Hujan es umumnya dapat terjadi dari sistem awan Cumulonimbus (Cb) yang menjulang tinggi dengan kondisi labilitas udara yang signifikan sehingga dapat membentuk kristal es di awan dengan ukuran yang cukup besar,” ucapnya.
Menurutnya, dalam sepekan ke depan dinamika atmosfer yang diidentifikasi masih dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan. Curah hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Jawa Tengah.
Baca Juga: Waspada Bulan Maret Ini Jawa Potensi Dilanda Cuaca Ekstrem, Banjir, Longsor
Berita Terkait
-
7 Cuitan Menohok usai Pilkada Jateng 2024: Parah- Tolong Selamatkan
-
Luthfi-Taj Yasin Unggul Hitung Cepat, PWNU Jateng Berharap Janji Ditepati
-
Kemenangan Ahmad Luthfi di Depan Mata, Netizen Kasihani Warga Jateng: Semoga Selamat
-
Keluarga Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak Resmi Lapor Polisi Atas Dugaan Pembunuhan dan Penganiayaan
-
Penampakan Poster Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi di TPS: Panjang Gelar vs Panjang Partai
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?