SuaraJawaTengah.id - Susu sapi banyak dikonsumsi semua orang di Indonesia, bahkan dunia. Susu dikonsumsi karena dianggap banyak manfaatnya untuk kesehatan dan gizi.
Namun, ternyata tidak semua jenis susu sapi sehat dikonsumsi manusia. Ada beberapa susu yang tidak dianjurkan dikonsumsi.
Diketahui, segelas susu mengandung 37 persen laktosa dan 27 persen protein, 30 persen lemak dan sisanya adalah mikronutrisi. Ada beberapa jenis protein di dalam susu sapi seperti kasein, beta-kasein, dan height protein.
Dokter Spesialis Gizi Klinik pada Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM dr Fiastuti Witjaksono dalam pemaparannya belum lama ini mengatakan untuk beta-kasein, dalam protein susu sapi setidaknya terkandung 39 persen beta-kasein.
Ada dua jenis beta-kasein yang dikenal luas yaitu beta-kasein A1 dan beta-kasein A2.
Beta-kasein pada sapi di Eropa berbeda dengan mamalia lain karena adanya sejarah mutasi. Ahli dari Lincoln University, Selandia Baru, Profesor Keith Bernard Woodford mengatakan belum jelas penyebab mutasi tersebut.
Beta-kasein pada mamalia di Asia dan Afrika semuanya adalah A2. Sedang, A1 hanya ditemukan di Eropa.
Meski demikian, dipastikan mutasi tersebut lantas menyebabkan terciptanya protein A1 beta-kasein.
"Awalnya, semua sapi merupakan tipe A2. Istilah A2 mengacu pada karakteristik beta-kasein dalam susu. Beta-kasein ialah jenis protein yang penting yang terdapat dalam semua susu mamalia. Adanya mutasi genetika sapi membuat munculnya sapi A1 yang menghasilkan susu sapi yang mengandung beta- kasein A1 dan susu sapi A2 yang mengandung beta-kasein A2," kata Woodford.
Baca Juga: Awas! Ada 10 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Kucing
Senada dengan Profesor Woodford, dr Fiastuti mengatakan bahwa beta-kasein A1 dan beta-kasein A2 dicerna secara berbeda oleh tubuh manusia. Apabila beta-kasein dicerna dan diabsorbsi ada bagian fragmen beta-kasein yang akan mempengaruhi aktivitas biologis seseorang.
"Beta-kasein A1 melepaskan fragmen yang disebut sebagai beta- casomorphin-7 (BCM-7). Fragmen BCM-7 inilah yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada tubuh, di antaranya masalah pencernaan," kata dr Fiastuti.
Susu sapi dengan kandungan A1 disebut akan lebih sulit dicerna ketimbang susu sapi A2. Hal inilah yang menyebabkan gejala malabsorbsi seperti perut kembung, bunyi pada perut, hingga rasa ingin buang air besar.
Karena sulit dicerna, konsumsi susu sapi A1 dapat menyebabkan gangguan pada tubuh terutama di bagian pencernaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Oleh sebab itu, susu yang dianjurkan adalah susu dari jenis sapi A2 karena dianggap lebih mudah dicerna.
Dr Fiastuti memaparkan bahwa, berdasarkan penelitian di China, susu yang mengandung beta-kasein A2 memiliki efek gastrointestinal lebih ringan, termasuk pada orang yang mengalami intoleransi laktosa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik
-
Ini Deretan Kesiapan Tol Semarang-Solo Sambut Lonjakan Pengguna Jalan Akhir Tahun