Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 24 Maret 2021 | 07:20 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan kepada masyarakat yang melakukan mudik lebaran untuk tetap menjaga protokol kesehtan dan tidak berlebihan. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Hingga saat ini, mudik lebaran Idulfitri belum ada larangan dari pemerintah pusat. Padahal, belum 100 persen masyarakat menerima vaksin Covid-19.

Potensi terjadinya klaster Covid-19 pada mudik lebaran pun dikhawatirkan oleh berbagai pihak. Termasuk Pemerintah Kota Semarang

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat tidak berlebihan saat mudik lebaran tahun ini. Sebab masih dalam masa pandemi Covid-19

"Pandemi ini belum selesai. Oleh karena itu tetap dijaga agar tidak terlalu berlebihan," kata Wali Kota dilansir dari ANTARA di Semarang, Selasa (23/3/2021).

Baca Juga: Wagub DKI: 100 Sekolah Akan Kembali Dibuka, Kapasitas 50 - 60 Persen

Pria yang akrab disapa Hendi itu menyarankan agar pemudik tidak perlu membawa banyak anggota keluarga jika nantinya akan pulang kampung.

"Atau kalau tidak, cukup dengan 'video call' saja," tambahnya.

Menurut dia, jika transportasi masih berjalan, maka mudik Lebaran akan berlangsung.

Meski saat ini jumlah kasus Covid-19 di Kota Semarang sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan di banding beberapa waktu lalu, ia meminta kondisi ini harus terus dijaga.

Hingga hari ini tercatat jumlah kasus positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 284 orang, turun di banding beberapa bulan lalu yang sempat menembus angka seribu kasus dalam sehari

Baca Juga: Ngenes! Rumahnya Digusur, Warga Kota Semarang Ini Mengungsi di Kuburan

Adapun jumlah kematian akibat COVID-19 tercatat mencapai 2.555 orang.

"Tetap harus dijaga. Bagaimana caranya, ya dengan menjaga diri dan keluarga," katanya.

Load More