Necis! Penjual Bakso di Kota Semarang Kenakan Jas Lengkap dengan Dasi

SuaraJawaTengah.id - Gaya necis yang digunakan penjual bakso di Kota Semarang mengundang perhatian warga. Bagaimana tidak? penjual bakso itu menggunakan jas lengkap dengan dasi saat berjualan. 

Nama bakso tersebut adalah "Bakso Cinta". Bagi pecinta bakso bisa menemukan Bakso Cinta di depan indomart Tirto Agung no 71 yang berada di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. 

Penjual Bakso Cinta, Ahmad mengatakan, jika dirinya sengaja memakai jas dan dasi agar berbeda dengan penjual bakso lainnya. Dia berangapan jika penjualnya rapi pasti banyak yang membeli.

"Ya memang agar berbeda dengan penjual bakso lainnya. Selain itu biar berbeda aja," jelasnya saat ditemui, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Awan Berbentuk Orang Berdoa di Langit Kota Semarang, Pertanda Apa?

Gaya perlente dengan menggunakan dasi dan jas membuatnya sering diajak foto dengan pembeli Bakso Cinta miliknya. Bahkan, dia tak ingat lagi berapa pelanggan yang sudah mengajaknya foto.

"Banyak pelanggan yang mengajak foto malahan," ujarnya. 

Tak hanya itu, dia juga pernah diajak foto oleh ibu-ibu yang sedang hamil. Saat itu, dia disuruh untuk menyentuh perut ibu-ibu itu. Lantas, diajak foto bersama.

"Ada juga yang unik, saya diajak berfoto dengan ibu-ibu yang sedang hamil. Saat itu saya disuruh menyentuh perutnya," ucapnya. 

Bagi pecinta bakso, harga Bakso Cinta cukup terjangkau mulai  dari Rp8 ribu sampai Rp10 ribu. Bakso cinta mulai jualan sejak Jam 1 siang hingga 10 malam.

Baca Juga: Dua Pelajar Kudus Raih Pengharagaan Tingkat Internasional

"Harga Bakso Cinta mulai Rp8 ribu hingga Rp10 ribu. Cukup murah," imbuhnya. 

Dengan gaya berpakaian seperti itu, menurutnya berdampak pada banyaknya pembeli yang datang kepadanya. Dalam satu hari dia bisa habis 100 hingga 150 porsi setiap harinya.

"Dulu ya bisa sampai 150 porsi dalam satu hari," katanya.

Namun, sejak pandemi pembeli mulai menurun. Jika dihitung, penurunannya bisa sampai 50 persen dari sebelumnya. Hal itu disebabkan banyak mahasiswa yang pulang ke rumah.

"Kita kan 50 persen pelanggannya mahasiswa," ucapnya.

Kontributor : Dafi Yusuf