Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 24 Maret 2021 | 16:47 WIB
Tujuh kepala daerah Soloraya berbincang di lobi depan Ruang Wali Kota Solo di Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (23/3/2021) siang. [Solopos.com/Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Kepala Daerah di Soloraya akhirnya bisa berkumpul. Hal itu langka terjadi. 

Terakhir para kepala daerah di Soloraya berkumpul  secara lengkap adalah tahun 2006. Akhirnya sekarang tujuh kepala daerah di Soloraya bisa berkumpul secara lengkap di Kota Solo, Selasa (23/3/2021).

Tujuh kepala daerah Soloraya itu bertemu di lobi depan Ruang Wali Kota Solo. Biasanya, pertemuan antara bupati dan wali kota se-eks Karesidenan Surakarta itu tak pernah lengkap.

Dilansir dari Solopos.com, pertemuan itu ada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Lalu Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat serta Bupati Klaten Sri Mulyani.

Baca Juga: Gibran Bawa Beras di Mobil, Warganet Baper Sebut Keluarga Jokowi Malaikat

Suasana pertemuan tujuh kepala daerah Soloraya itu tampak cair di ruangan yang tak seberapa luas itu. Hadir pula, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.

Setelah ramah tamah singkat, obrolan pun mengalir. Juliyatmono yang duduk di sebelah Teguh memimpin perbincangan. Seluruh kepala daerah pun memerhatikannya.

Joko Sutopo duduk satu deret kursi dengan Yuni, kemudian di sebelah Yuni ada Etik. Sementara Gibran duduk satu deret kursi dengan Said, dan di sebelahnya ada Sri Mulyani.

Obrolan yang berlangsung singkat dan setengah bisik-bisik antara tujuh kepala daerah Soloraya itu pun lantas bubar saat Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, datang.

Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi Terintegrasi di Soloraya yang menjadi alasan mereka berkumpul itu pun dimulai. Mereka bergegas ke lantai II di Balai Tawangarum.

Baca Juga: Kota Solo Disorot KPK Soal Korupsi, Apa Kata Gibran?

“Obrolan dengan semua kepala daerah. Tadi ngumpul semua. Sebenarnya Sabtu [20/3/2021] sudah kumpul semua sama beliau-beliau. Banyak [yang diobrolin]. Konektivitas, juga sama Bu Etik [Bupati Sukoharjo],” kata Gibran kepada wartawan seusai rakor.

Dengan Sri Mulyani, Gibran mengaku membahas masalah Mata Air Cokro Tulung. "Nanti semua bisa dibicarakan. Semua sudah ngumpul. Ke depan akan banyak lagi kolaborasi Soloraya," ujanya.

Gibran melanjutkan pertemuan tujuh kepala daerah Soloraya itu merupakan kelanjutan dari pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Gibran dan Etik menghadap Gubernur, beberapa waktu lalu.

Bus BST dan Mudik Lebaran

Salah satu obrolan kecil yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah keinginan Pemkot agar Batik Solo Trans (BST) dan Bus Tingkat Werkudara diizinkan masuk Solo Baru.

“Nanti akan ada kolaborasi yang lain. Dulu kan ada PT-nya. Apa pun yang terjadi di Sukoharjo, Boyolali, dan daerah Soloraya lain kan berdampak juga ke Solo,” ucap Gibran.

Soal kolaborasi menjelang Lebaran, Gibran menyebut belum ada pembahasan mengingat pemerintah pusat belum pasti mengizinkan perjalanan mudik.

Apabila mudik boleh, akan ada pembicaraan mengenai tata cara maupun aturannya. Pemudik ke Soloraya jamak yang singgah sebentar ke Solo sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halaman.

“Yang jelas Solo harus siap ketika nanti boleh mudik. Soal rumah karantina, kan rumah sakit lapangan [rumkitlap] masih standby sampai habis Lebaran. Kami enggak ingin kasus yang sudah landai ini naik lagi setelah Lebaran,” katanya.

Load More