SuaraJawaTengah.id - Pemerintah resmi melarang mudik Hari Raya Idulfitri 2021 yang berlaku bagi seluruh masyarakat. Keputusan itu tak dipungkiri membuat pengusaha angkutan darat kecewa, seperti yang diungkapkan Ketua organisasi angkutan darat (Organda) Kota Tegal, Popo.
Dia mengatakan, Organda Kota Tegal keberatan dengan keputusan pemerintah melarang mudik. Lantaran kebijakan tersebut semakin menyusahkan pengusaha angkutan umum yang selama setahun terakhir merasakan dampak pandemi Covid-19.
"Setahun sekali angkutan umum berharapnya saat Lebaran. Ini sudah berapa kali Lebaran sudah prihatin sekali. Tahun kemarin dilarang, tahun ini dilarang lagi," kata Popo, Jumat (26/3/2021).
Masih menurutnya, pengusaha angkutan umum sebelumnya sudah terdampak adanya Tol Trans Jawa yang membuat penumpang sepi.
Dampak itu kian bertambah dengan adanya pandemi Covid-19 karena pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat.
"Sebelum pandemi, pengusaha angkutan umum sudah ada yang mulai kolaps, terus dihajar pandemi," ujarnya.
Popo mengatakan, pengusaha angkutan umum sebenarnya sudah merasa senang ketika Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tidak akan ada larangan mudik Lebaran tahun ini.
Namun dengan ada keputusan terbaru dari pemerintah yang akhirnya melarang mudik, dipastikan pengusaha angkutan umum kembali kecewa.
"Dalam keadaan sulit ini, kemarin anggota sudah merasa senang Kemenhub sudah menjanjikan mudik boleh. Ini yang terbaru dilarang. Jadi peraturan kok bisa berubah-rubah. Dari A melarang, nanti dari B mengizinkan, nanti melarang lagi. Sangat membingungkan pemerintah sekarang ini."
Baca Juga: Larang Mudik, Pemerintah Tiadakan Cuti Bersama Lebaran
Popo meminta pemerintah mengkaji lagi keputusan melarang mudik karena akan sangat berdampak terhadap para pengusaha angkutan umum.
Dia berharap mudik tetap dibolehkan namun dengan penerapan protokol kesehatan ketat jika dikhawatirkan akan membuat kasus Covid-19 meningkat.
"Karena pandemi, angkutan umum rata-rata penumpangnya sudah turun 60 persen, apalagi kalau mudik dilarang," katanya.
Popo menyebut jumlah anggota Organda Kota Tegal mencapai 1.000 lebih. Terdiri dari taksi, bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP), bus pariwisata, angkutan jarak dekat, dan truk.
"Mohon dari pemerintah ada sedikit hati nurani untuk anggota Organda karena sekarang kondisinya sudah memprihatinkan sekali," ujarnya.
Seperti diberitakan, pemerintah resmi melarang mudik Hari Raya Idulfitri 2021. Larangan mudik berlaku mulai 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara