SuaraJawaTengah.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal akan tetap menggelar vaksinasi Covid-19 pada siang hari selama bulan Ramadan. Hal ini karena sasaran prioritas vaksinasi adalah lansia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengatakan, vaksinasi tidak masalah jika dilaksanakan di bulan Ramadan saat umat Islam menjalankan puasa.
"Vaksinasi di masa Ramadan tetap dilaksanakan. Itu sudah melalui kajian-kajian dari para pakar. Puasa tidak masalah kalau divaksin," kata Hendadi, Selasa (6/4/2021).
Menurut Hendadi, pelaksanaan vaksinasi lebih mudah digelar pada siang hari daripada pada malam hari. Salah satu pertimbangannya adalah karena sasaran vaksinasi tahap kedua diprioritaskan untuk lansia.
Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok di Pontianak Masih Stabil Jelang Ramadan
"Kalau malam-malam itu tidak bisa karena ada kendala. Transportasinya susah. Apalagi sasarannya para lansia. Kasihan kan sepuh-sepuh divaksin malam-malam," katanya.
Hendadi mengatakan, vaksinasi selama bulan Ramadan akan diutamakan bagi yang kondisinya benar-benar siap untuk divaksin.
Mereka yang akan mengikuti vaksinasi diimbau untuk sudah sahur, beristirahat yang cukup dan tidak beraktivitas berat setelah disuntik vaksin.
"Pas mau vaksin itu diusahakan harus sahur. Sahurnya juga kalau bisa mepet Subuh. Jadi misal sahur jam 4, nanti vaksin jam 8 masih bisa. Lalu setelah vaksin diusahakan jangan kemana-mana atau beraktivitas berat. Lebih baik istirahat di rumah," ucapnya.
Menurut Hendadi, jika kondisinya tidak siap untuk divaksin karena sedang berpuasa, maka sebaiknya ditunda setelah lebaran.
Baca Juga: Klaim Antibodi Tinggi, Presiden Meksiko: Saya Tak Perlu Divaksin Covid-19
"Kalau tidak siap, bisa ditunda setelah lebaran. Toh, jumlah vaksin kita saat ini juga memang masih terbatas," ujarnya.
Hendadi mengungkapkan, sebanyak 38.388 orang sudah divaksin pada vaksinasi tahap pertama. Adapun capaian vaksinasi tahap kedua hingga Selasa (5/4/2021) sudah mencapai 18.529 orang
"Untuk vaksinasi tahap kedua sasarannya 65 persen lansia, baru 35 persennya petugas pelayan publik," ungkapnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Warisan 'Nama' Moerdiono Buat Iqbal Ramdhan, Sederhana tapi Punya Makna Besar
-
Mokel: Arti, Asal Muasal, dan Hukumnya dalam Islam
-
Tebar Kebaikan, Ceres Sumbangkan Dana untuk Penyandang Disabilitas
-
Ramadhan Memberi: Apa Peran Olymp Trade?
-
Refleksi Festival Ramadan 1445 H: Pemberian Takjil Hingga Paket Untuk Warga Palestina
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
-
Terkuak! Ini Sosok Striker Keturunan yang Segera Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Punya Darah Medan!
-
Batubara Ekspor Sumber Global Energy Dikomplain Vietnam karena Tak Sesuai Nilai Kalori
-
Harga Emas Antam Hari Ini Terpeleset Jatuh Rp30.000, Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal
-
BMKG Semarang Ingatkan Potensi Banjir Rob di Pantura Jawa Tengah pada Puncak Musim Hujan
-
Adu Kekayaan para Calon di Pilgub Jateng 2024: Andika-Hendi vs Luthfi-Yasin
-
Masjid Tanpa Kunci Khoiru Ummah: 24 Jam Menerima Tamu Allah
-
BRI Peduli Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Layanan Perbankan Dialihkan