Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Sabtu, 10 April 2021 | 12:22 WIB
Ilustrasi jenazah. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Aparat polisi menyatakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata menembak guru SMP Negeri Beoga, Yonatan Renden, saat korban berkendara sepeda motor dengan kepala sekolah JS, Jumat (9/4/2021). Ketika itu, korban sedang mencari terpal untuk menutupi jenazah guru Oktovianus Rayo yang telah mengeluarkan cairan.

Kepala Humas Satgas Ops Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudussy menjelaskan aparat telah mendapat nama kelompok kriminal bersenjata yang menembak Yonatan.

"Polri telah mengamankan TKP, membuat perimeter pengamanan, mendatangi Puskesmas Beoga, berkoordinasi dengan Koramil dan Yonif Raider 715. Diperkirakan ini merupakan kelompok KKB Muara dengan perkuatan senjata kurang lebih 20," katanya.

Saat berkendara motor, Yonatan Renden dan kepala sekolah JS ditembak KKB di ujung bandara.

Baca Juga: Kapolda Papua: Guru Korban Penembakan KKB di Beoga Bertambah

Penembakan terjadi sebanyak dua kali, namun Yonatan tetap menancap gas menuju kampung Ongolan.

Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan KKB dari arah belakang Koramil, dan pasukan TNI melakukan tembakan balasan ke arah tersebut.

Kontak tembak berlangsung sejak pukul 16.30 hingga 18.30 WIT antara aparat TNI dan gerombolan KKB.

Guru Yonatan Renden kemudian ditemukan telah meninggal dunia di depan rumah kepala sekolah JS, di Kampung Ongolan.

Aparat membawa korban menuju Puskesmas Beoga untuk mendapat pertolongan medis namun nyawa guru SMP Negeri Beoga tersebut sudah tidak tertolong dan meninggal dunia.

Baca Juga: Evakuasi Jenazah Guru yang Ditembak KKB Belum Bisa Dilakukan

TNI dan Polri telah meningkatkan pengamanan khususnya bagi tenaga pengajar di Papua, dan akan terus mengejar kelompok bersenjata tersebut.

"Masyarakat tidak perlu takut atas teror yang diciptakan oleh kelompok kriminal bersenjata, karena TNI dan Polri akan terus mengejar mereka kemanapun mereka kabur," kata Iqbal Alqudussy. [Antara]

Load More