SuaraJawaTengah.id - Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) meraih Sembilan penghargaan dari ajang Indonesia Green Awards 2021 (IGA Awards 2021).
Penghargaan diserahkan langsung oleh Alue Dohong selaku Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan La Tofi selaku Chairman The La Tofi School of CSR kepada perwakilan dari unit-unit operasi Pertamina Regional JBT di Jakarta, Rabu (7/4/2021) malam.
Kesembilan penghargaan tersebut diraih oleh lima unit operasi yang menjalankan kegiatan operasional di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yaitu Integrated Terminal (IT) Cilacap, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Sutjipto, Fuel Terminal (FT) Boyolali, FT Maos, dan FT Rewulu.
Kesembilan program yang mendapat penghargaan adalah sebagai berikut : IT Cilacap melalui Program Konservasi Mangrove Jagapatih Cilacap Berbasis Ekowisata dan Pemberdayaan Masyarakat (Kategori Pengembangan Wisata Konservasi Alam), DPPU Adi Sutjipto melalui Program Dangau Mina Horti (Kategori Penyelamatan Sumber Daya Air).
Lalu FT Boyolali melalui Program Pemanfaatan Daerah Aliran Sungai Kalipepe : River Tubing Wisnu Kencana Konservasi Sungai Menjadi Destinasi Wisata (Kategori Pengembangan Wisata Konservasi Alam) dan Program Wonopotro Eco Edutourism (Kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati).
Kedua lokasi lainnya adalah FT Maos melalui Program Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap (Kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati) dan Program Merlita – Mernek Milik Kita (Kategori Mempelopori Pencegahan Polusi) dan FT Rewulu melalui Program Pengembangan Usaha Perikanan Berbasis Teknologi IOT (Internet of Things) Melalui Aplikasi Android dengan Energi Terbarukan di Dusun Perengdawe dan Dusun Gamol, DI Yogyakarta (Kategori Rekayasa Teknologi dalam Menghemat Energi/Penggunaan Energi Baru Terbarukan).
Serta Program Pengembangan Usaha Batik Ramah Lingkungan (Kategori Mempelopori Pencegahan Polusi) dan Program Pengolahan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat di Wilayah Ring 1 dan Ring Pengembangan FT Rewulu (Kategori Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu).
Chairman The La Tofi School of CSR, La Tofi mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dunia industri di Indonesia yang sudah mulai bahkan mempelopori kepeduliannya terhadap pencemaran lingkungan, polusi, konservasi dan wisata kehati, serta memberikan manfaat keberlanjutan yang nyata bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang hingga saat ini terus berkomitmen dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan masyarakat. Terbukti semakin hari semakin banyak kreativitas terhadap program yang dijalankan perusahaan” ungkap La Tofi pada sambutannya di Jakarta.
Baca Juga: Anak Korban Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Meninggal Dunia
Diantara berbagai program yang mendapat apresiasi dalam ajang IGA Awards 2021, salah satunya adalah program CSR dari FT Rewulu melalui Program Pengolahan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat.
Program yang mendapat penghargaan dalam Kategori Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu ini sudah dirintis sejak tahun 2015 dan hingga saat ini terus berjalan dan berkembang. Fokus program ini adalah melibatkan masyarakat untuk secara bersama-sama dapat mengolah sampah menjadi sesuatu hal yang memiliki nilai (baik nilai secara material atau lainnya).
Menjalankan program CSR ditengah kondisi pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi FT Rewulu apalagi jika melibatkan peran masyarakat, hal ini disampaikan oleh I nyoman Adi selaku Fuel Terminal Manager Rewulu.
“Program CSR merupakan salah satu bentuk komitmen dan tanggung jawab dari Pertamina terhadap masyarakat dan lingkungan. Pandemi Covid-19 yang terjadi membuat kami perlu untuk menyesuaikan kembali program yang telah dirancang sebelumnya agar dapat tetap berjalan secara tepat sasaran tanpa mengubah tujuan dari program tersebut” terang Nyoman di Bantul.
Lain lagi dengan Program FT Rewulu, program konservasi pun turut menjadi fokus program CSR dari Pertamina Regional JBT yaitu melalui FT Maos.
Program Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap dirancang dengan tujuan untuk melakukan konservasi terhadap spesies langka dan dilindungi yaitu penyu di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Selok dan Kawasan Pesisir Pantai Sodong dengan tingkat penetasan 100 persen dari jumlah telur penyu yang diselamatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota