SuaraJawaTengah.id - Terawan Agus Putranto memang dikenal dokter yang selalu kontroversi. Namun kontroversinya itu menjadi sebuah tanda tanya besar.
Tindakan dan pernyataan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kerap mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama selama pandemi virus corona.
Belum lama ini, usai dicopot dari jabatan Menteri Kesehatan, Terawan muncul di media dengan hasil penelitiannya yaitu Vaksin Nusantara. Namun sayangnya penelitian vaksin Covid-19 gagasanya itu dihentikan oleh BPOM RI.
Jika melihat kontroversi Terawan, pasti kita ingat dengan Cuci Otak untuk menyembuhkan pasien strok, dan tentu saja sikapnya yang guyonan dalam menghadapi Covid-19. Lalu ada apa dengan Terawan?
Baca Juga: Mengerikan! Ada Belasan Efek Samping Buruk Vaksin Nusantara Terawan
1. Kontroversi Metode “Cuci Otak”
Penunjukkan Terawan sebagai Menkes sempat menuai kontroversi dari berbagai pihak. Pasalnya, beberapa tahun lalu nama Terawan menjadi sorotan karena skandal cuci otak untuk menyembuhkan pasien strok dengan metode Digital Subtraction Angiography (DSA).
Lebih lanjut, Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sempat merekomendasikan sanksi pemberhentian sementara selama 12 bulan dan pencabutan izin praktik dr Terawan terkait kontroversi metode cuci otak ini.
2. Trending #SalahSiapaMembeli
Awal tahun 2020 lalu, saat Covid-19 mulai merebak di Indonesia, Menteri Terawan sempat menjadi topik perbincangan di Twitter. Sang Menkes menjadi trending dengan #salahsiapamembeli karena pernyataannya yang menyalahkan para pembeli masker dengan harga tinggi.
Baca Juga: BPOM Bongkar Relawan Vaksin Nusantara Terawan Alami Gejala Buruk
Saat itu, Terawan juga menilai orang yang sehat tidak perlu menggunakan masker untuk mengantisipasi virus. Beliau menambahkan masker hanya perlu dipakai orang yang sakit. Penilaiannya ini tak lama terbantahkan karena pemerintah kemudian mengimbau seluruh masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas.
3. Candaan Terkait Covid-19
Sebelum kedapatan menyalahkan masyarakat yang membeli masker dengan harga tinggi, Terawan terlebih dahulu mengundang kontroversi karena candaannya terkait Covid-19. Sebelum ditemukan kasus Covid-19 pertama di Indonesia, Terawan sempat berkelakar bahwa Covid-19 tidak akan masuk ke Indonesia. Padahal saat itu, negara-negara lain sudah mulai panik dengan serangan virus ini.
Terawan juga dengan santai menyatakan Indonesia kebal dari Covid-19 karena kekuatan doa. Negara-negara lain bahkan sempat menyoroti Indonesia lantaran pemerintah belum juga mengumumkan adanya kasus. Tak cukup sampai disitu, Terawan bahkan meminta masyarakat Indonesia untuk ‘enjoy’ dalam menghadapi Covid-19 ini.
4. Tak Kunjung Hadir di Mata Najwa
Kontroversi Terawan yang terbaru adalah perihal dirinya yang tak kunjung hadir di Mata Najwa. Berdasarkan pengakuan sang presenter, Najwa Shihab, pihaknya telah beberapa kali mengundang Terawan untuk hadir sebagai narasumber. Namun, hingga kini Terawan belum menampakkan diri di acara tersebut.
Terawan yang tak kunjung hadir di Mata Najwa kemudian menjadi perbincangan di media Twitter dengan tagar #MataNajwaMenantiTerawan. Tagar ini merupakan bentuk harapan Najwa Shihab agar Sang Menteri bersedia hadir di acaranya.
5. Absen dari Media
Sebelum ramai dibicarakan karena tak kunjung hadir di Mata Najwa, keberadaan Terawan memang sudah menjadi sebuah tanda tanya besar dalam beberapa bulan terakhir. Padahal, ditengah semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, Menteri Kesehatan merupakan sosok yang sangat dibutuhkan.
Jika mengingat kembali, Terawan mulai jarang muncul di publik sejak penunjukkan Achmad Yurianto sebagai juru bicara pemerintah untuk kasus Covid-19. Kini, namanya hanya terlihat dalam surat persetujuan atau penolakan kebijakan PSBB. Namun, pernyataannya yang sangat dibutuhkan itu justru tak pernah terdengar lagi.
Hingga akhirnya Dokter Terawan dicopot dari jabatannya sebagai menteri kesehatan oleh Presiden Joko Widodo.
6. Penggagas Vaksin Nusantara
Vaksin Nusantara merupakan vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan di Indonesia dan kini tengah menjadi perbincangan banyak orang. Pengembangan Vaksin Nusantara diinisiasi oleh Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan dikembangkan di RSUP Dr Kariadi Semarang dan Universitas Diponegoro.
Vaksin Nusantara kini telah selesai menjalani tahap uji 1 dan seharusnya dilakukan uji klinis tahap dua. Namun sayang, BPOM RI tidak memberikan izin dan penelitian vaksin dihentikan.
Namun kekinian, Dokter Terawan mendapat dukungan dari Komisi IX DPR RI. Mereka pun menjadi relawan untuk disuntik Vaksin Nusantara.
Itu dia kontroversi Terawan, mulai dibenci IDI hingga Vaksin Nusantara besutanya dihentikan BPOM.
Berita Terkait
-
Pernah Berseteru Soal Terapi Cuci Otak, Begini Reaksi IDI Setelah Dokter Terawan Jadi Penasihat Prabowo
-
Pernah Ribut Gegara Terapi Cuci Otak, Apa Reaksi IDI usai Dokter Terawan Jabat Penasihat Khusus Prabowo?
-
Bikin Imun Jadi Perkasa, Apa Itu Immunotherapy Nusantara yang Dilakukan Raffi Ahmad?
-
Raffi Ahmad Kena Sentil Usai Pamer Jalani Terapi DSA di RSPAD dengan dr Terawan
-
Raffi Ahmad Sakit Apa? Mendadak Unggah Foto Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis