SuaraJawaTengah.id - Gempa besar pernah melanda Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Bahkan gempa tersebut menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Padahal wilayah Kabupaten Banyumas berada jauh dari lautan. Namun nyatanya, dampak gempa tetap membayangi masyarakat Kabupaten Banyumas.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyiajie Prayoedhie menjelaskan, berdasarkan catatan, gempa pernah melanda Kabupaten Banyumas sejak tahun 1863.
"Sewaktu itu karena belum ada BMKG, belum ada catatan mengenai berapa kekuatan magnitudonya. Yang tercatat kekuatannya VI MMI (Modified Mercalli Intensity). Nah menyebabkan Pabrik Gula mengalami kerusakan berat," katanya dalam diskusi webinar yang diadakan AJI Purwokerto dengan tema Mengungkap Jejak Gempa Megathrust dan Sesar Aktif di Banyumas Raya, Selasa (20/4/2021).
Selain itu kemudian gempa besar juga tercatat dalam sejarah Banyumas pada tahun 1871. Pada saat itu kekuatan sama dengan sebelumnya dan menimbulkan kerusakan yang ditimbulkan cukup berat.
Baca Juga: Besarnya Gempa Nias Terasa hingga ke Padang dan Aceh
"Bangunan pemerintah dan rumah sakit waktu itu. Memang kekuatan magnitudonya belum tercatat. Namun berdasarkan catatan dari kesaksian masyarakat dan historikal kerusakan bangunan yang ditimbulkan gempa cukup kuat," jelasnya.
Gempa besar yang tercatat pertama kali oleh BMKG dengan epicenter Purwokerto terjadi pada tahun 1976. Kekuatannya mencapai magnitudo 5.6 SR.
"Waktu itu gempa dirasakan di Ajibarang, Kedungbanteng, Tegal, Brebes, Pekalongan, Magelang bahkan sampai Semarang," terangnya.
Pada 2014 epicenter di Kabupaten Kebumen dengan kekuatan magnitudo 6.5 SR juga berdampak kerusakan yang tidak sedikit di Kabupaten Banyumas. Jumlahnya mencapai 125 rumah mengalami kerusakan.
"Oleh sebab itu, Kabupaten Banyumas dan sekitarnya termasuk daerah yang rawan gempa bumi. Kami terus berusaha meningkatkan jejaring siatem observasi dan analisa sekaligus menghadirkan inovasi dalam upaya diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini Tsunami yang cepat, tepat, akurat dan mudah dipahami," tutupnya.
Baca Juga: Petasan Meledak di Sepeda Motor yang Dibawa Ibu-ibu di Banyumas
Sementara itu berdasarkan data Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas, Titi Puji Astuti, selama tahun 2020 Kabupaten Banyumas dilanda 690 kejadian bencana alam. Bencana tertinggi terjadi pada Bulan Januari sebanyak 149 kejadian.
"Periode tahun 2020 terjadi peningkatan kejadian bencana bila dibandingkan tiga tahun sebelumnya. Paling mendominasi angin kencang dengan total 335 kejadian. Sementara tidak ada dampak gempabumi yang menimbulkan kerugian di wilayah Kabupaten Banyumas," tandasnya.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Ahmad Luthfi Sebut Jumlah Penduduk Muslim di Jawa Tengah Capai 97 Juta Jiwa, Benarkah?
-
Cek Fakta: Andika Perkasa Sebut Wisatawan Mancanegara Menginap Kurang dari 2 Malam di Jawa Tengah, Apa Iya?
-
Video Kampanye Prabowo di Pilkada Jateng, Bawaslu: Bukan Pelanggaran!
-
Bawaslu Ungkap Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Direkam di Rumah Jokowi
-
Warganet Ramai soal Jokowi Dukung Cagub Jateng: Esemka dan Bansos Kembali Disinggung
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis