SuaraJawaTengah.id - Puluhan pedagang di Pasar Moga, Kabupaten Pemalang melakukan aksi membuang tempe yang dijual, Kamis (22/4/2021). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Dalam video yang diunggah akun Instagram pemalang.update, tampak puluhan pedagang beramai-ramai melempar tempe yang dijualnya ke tanah di dalam kompleks pasar.
Para pedagang yang berdiri di sekitar lapak masing-masing terdengar bersorak-sorai dan bertepuk pangan begitu ada rekannya yang membuang tempe ke tanah.
Kondisi tanah yang ada di depan lapak para pedagang pun dipenuhi ratusan tempe yang berserakan dan menumpuk.
Baca Juga: Salurkan Bantuan Sosial, Kemensos selalu Mengedepankan Prinsip Transparansi
"Tempene dibuang-buangi, ora payu (tempenya dibuang, tidak laku)," ujar seseorang dalam video.
Salah seorang pedagang, Rohilah mengatakan, dia dan rekan-rekannya terpaksa membuang tempe yang dijualnya karena tidak laku dan kondisinya sudah membusuk.
"Tidak laku jadi ya dibuang. Sekarang yang mau makan tempe yang busuk siapa," kata Rohilah, Kamis (22/4/2021).
Menurut Rohilah, aksi membuang tempe itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penyaluran BPNT yang merupakan program pemerintah.
Penyaluran bantuan sosial tersebut berdampak terhadap para pedagang karena bentuknya tidak lagi uang. Ketika bantuan itu sudah turun, pasar menjadi sepi pembeli karena penerima bantuan sudah mendapat sejumlah kebutuhan pokok.
Baca Juga: Cara Cek Bansos Rp 300 Ribu April 2021 di dtks.kemensos.go.id, Sudah Cair?
"PKH (BPNT) tetap jalan tidak apa-apa, karena itu bantuan dari pemerintah, tapi jangan bentuk barang, diuangkan saja. Jadi pasar tetap ramai, kami pedagang bisa ikut merasakan," katanya.
Rohilah mengaku terpaksa membuang tempe yang dijual sebanyak 15 hingga 25 eblek sehari setiap kali bantuan BPNT turun. Satu eblek yang berisi hingga 25 biji tempe dijual dengan harga Rp45 ribu.
"Saya rugi, benar benar rugi sejak ada PKH (BPNT). Apalagi harga kedelai juga naik sampai Rp1,1 juta," ucapnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Didukung Prabowo, RK Sesumbar Warga Jakarta Bisa Dapat Bansos Dobel Jika Pilih Dirinya
-
Sempat Bilang Lanjut, Begini Respons Mensos Gus Ipul Dengar Mendagri Bakal Tunda Penyaluran Bansos Selama Pilkada
-
Besok Kemendagri Rilis SE Penundaan Penyaluran Bansos, Kecuali Daerah Terdampak Bencana
-
Di Depan DPR, Mensos Ungkap Fenomena Demotivasi Masyarakat Akibat Ketergantungan Bansos
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya