Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 24 April 2021 | 03:00 WIB
Santri lansia mengikuti tradisi Suluk di Pondok Pesantren Al Fatah, Banjarnegara Jawa Tengah saat Ramadhan. [Suara.com/Citra]

SuaraJawaTengah.id - Jika pada umumnya, santri yang belajar di pondok pesantren adalah anak-anak hingga remaja. Namun berbeda dengan santri di Pondok Pesantren Al Fatah Banjarnegara, Jawa Tengah. Para lansia atau orang tua yang sudah berumur terlihat semangat mengisi bulan Ramadhan dengan beribadah dan belajar selayaknya Santri.

Suluk adalah kegiatan fokus beribadah dan belajar yang dilakukan oleh para Lansia di pondok pesantren. Tradisi ini sudah turun temurun sejak pondok pesantren Al Fatah Banjarnegara Jawa Tengah berdiri, yakni tahun 1901.

Sebanyak 80 santri Lansia rata-rata berusia 50 hingga 90 tahun. Kegiatan santri suluk sama persis seperti santri pada umumnya, yakni mengaji, berdzikir, dan belajar kitab.

Pengasuh pondok Al Fatah Banjarnegara, Gus Nurul Huda mengatakan bahwa kegiatan suluk biasanya dilaksanakan pada bulan tertentu seperti Rajab dan Ramadhan.

Baca Juga: BI Ingin Jadikan Pesantren Pemain Kunci Industri Halal

"Biasanya para santri mondok disini selama 20-23 hari, " Imbuhnya. (20/4/2021)

Para santri membawa bekal dan keperluan pribadi seperti, termos, alat mandi, serta perlengkapan tidur sederhana seperti bantal, tikar dan selimut. Sementara untuk keperluan berbuka puasa dan sahur, sudah disiapkan oleh pondok pesantren.

"Tidak boleh memasak disini, sudah kami sediakan, agar para santri fokus ibadah, " Imbuh Gus Huda.

Salah satu santri putri, Sabitun (83) mengaku dirinya rutin mengikuti kegiatan suluk agar bisa fokus dalam beribadah.

"Selain itu, di sini juga banyak teman dan menambah saudara, jadi makin semangat ibadahnya kalau sama sama," ungkapnya saat istirahat menunggu waktu berbuka puasa.

Baca Juga: Situasi Buruk, Wagub Sumbar Minta Sekolah Tutup dan Tunda Pesantren Ramadan

Kontributor: Citra Ningsih

Load More