SuaraJawaTengah.id - Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan larangan mudik lebaran pada 16-17 Mei 2021 demi mencegah penyebaran Covid-19. Meski demikian, di Kota Tegal santri diperbolehkan untuk mudik.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal Akhmad Farkhan mengatakan, santri diperbolehkan untuk mudik lebaran namun harus diatur secara ketat.
"Khusus santri tidak dilarang mudik. Boleh mudik, tapi ya ketat," kata Farkhan, Rabu (28/4/2021).
Menurut Farkhan, para santri yang akan mudik harus dikoordinir dan dijemput. Mereka juga harus dipastikan sampai di rumah masing-masing dengan aman.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Epidemiolog Minta Larangan Mudik Lebaran Diterapkan
"Sebelum pulang dilakukan rapid test antigen dulu, nanti dikawal sampai rumah," ujarnya.
Farkhan menyebutkan, terdapat 10 pondok pesantren (ponpes) di Kota Tegal. Tiap ponpes memiliki jumlah santri yang beragam.
"Paling banyak jumlahnya125 santri, paling kecil 16 orang. Macem-macem," ujar dia.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari mengatakan, para santri tetap tidak diperbolehkan untuk mudik karena pemerintah sudah mengeluarkan larangan untuk mudik.
"Sesuai aturan pemerintah, tidak boleh mudik," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Perketat Arus Mudik Lebaran dari Jakarta ke Karawang
Terkait pengawasannya, Prima mengatakan ada Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang bisa melakukan pengawasan agar para santri tidak mudik.
"PPKM Mikro kan sampai sekarang masih, diperpanjang terus. Nanti ditingkatkan pengawasannya melalui PPKM Mikro," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah sudah memutuskan untuk melarang mudik lebaran 2021. Larangan itu diberlakukan mulai 6 hingga 17 Mei.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta para santri agar menahan diri dan tidak mudik saat lebaran nanti. Hal itu disampaikan Ganjar saat mendatangi Yayasan Sosial dan Panti Asuhan At-Taqwa, Dukuh Genting, Meteseh, Tembalang, Semarang, Sabtu (24/4/2021).
"Nggak boleh (mudik)," ujar Ganjar di hadapan para santri At-Taqwa.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
PHRI Kritik Pemerintah yang Minta Pelaku Usaha Berinovasi di Tengah Daya Beli Turun: Asal Bicara Aja
-
Apa yang Ditinggalkan Pemudik di Kampung Halaman?
-
Tiket Whoosh Laris Manis, Pemudik Balik ke Jakarta Membludak di Jam-jam Ini
-
1,3 Juta Kendaraan Pemudik Balik ke Jakarta, Polri Klaim Lalin Lancar dan Angka Kecelakaan Turun
-
Ratusan Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi di Masa Arus Mudik dan Balik Lebaran
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta