SuaraJawaTengah.id - Teknologi untuk mengantisipasi bencana Tsunami terus dilakukan. Hal itu untuk menekan angka korban atau resiko bencana.
Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara mengembangkan prototipe aplikasi sirine tsunami berbasis telepon selular android. Pembuatan itu dalam rangka memperkuat upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana.
"Ini merupakan aplikasi sirine tsunami berbasis telepon selular yang dikembangkan oleh BMKG Banjarnegara sebagai media yang akan memudahkan BPBD setempat untuk menyampaikan perintah evakuasi ke masyarakat atau 'user' jika ada peringatan dini tsunami," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Kamis (29/4/2021).
Dia mengatakan aplikasi tersebut bernama "SIRITA" yang bisa diunduh oleh masyarakat melalui telepon selular masing-masing.
Baca Juga: BMKG: Siklon Tropis Seroja Terkuat Kedua Setelah Kenanga
"Aplikasi SIRITA hanya berfungsi dengan baik di perangkat yang mendukung 'google cloud service'," katanya.
Dia menambahkan sebelum melakukan instalasi aplikasi SIRITA, maka penggguna perlu memastikan bahwa perangkat lunak di telepon selular masing-masing sudah menggunakan versi terbaru.
"Pastikan semua aplikasi di 'playstore' sudah 'update' ke versi terbaru," katanya.
Setelah aplikasi SIRITA terinstalasi di telepon selular masing-masing, kata dia, maka akan ada notifikasi untuk memberi otorisasi.
"Pengguna bisa menekan tombol pilihan 'while using the app'," katanya.
Baca Juga: Awas! BMKG Prediksi Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Jawa Tengah
Kemudian, kata dia, pengguna bisa menekan lingkaran bulat dengan gambar orang berlari yang ada di dalamnya.
"Jika ada permintaan untuk mengizinkan akses lokasi maka pilih opsi izinkan. Setelah itu, pengguna bisa menekan tombol home pada telepon selular masing-masing dan akan ada tampilan 'do not disturb permission', lalu arahkan tombol ke bawah, lalu tekah 'allow' dan pastikan aplikasi SIRITA telah terpasang dengan baik," katanya.
Dia mengatakan untuk menguji kehandalan aplikasi itu, maka pihaknya telah melakukan uji coba aktivasi sirine pada tanggal 26 April 2021.
"Hasilnya sesuai dengan harapan, sirine berbunyi di perangkat telepon selular yang telah menginstalasi aplikasi ini," katanya.
Pihaknya berharap inovasi yang telah dikembangkan ini dapat berkontribusi positif dalam upaya mitigasi pengurangan risiko bencana tsunami. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Gempa Magnitudo 6,8 Mengguncang Papua Nugini, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia
-
H+3 Lebaran: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hingga Petir
-
Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Mudik Lebaran 2025, Ini Daftar Daerah Rawan
-
Terjadi Musim Pancaroba Selama Periode Lebaran, Pengelola Wisata Diminta Siapkan Mitigasi Bencana
-
Mudik Lebaran 2025, Siap-siap Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Ancam Penyeberangan!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang
-
Arus Balik Lebaran 2025: Baru 50 Persen Pemudik Kembali
-
Situasi Lebaran di Jateng Berjalan Normal, One Way Nasional Mulai Diberlakukan
-
Ini 7 Amalan Bulan Syawal yang Dianjurkan untuk Dilakukan
-
Jadwal dan Keutamaan Puasa Syawal 2025: Sampai Kapan Kita Bisa Berpuasa?