SuaraJawaTengah.id - Lebaran idulfitri menjadi momen spesial bagi warga muslim di Dunia. Namun demikian, potensi hujan harus diantisipasi oleh masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang dipicu cuaca ekstrem di sejumlah provinsi di Indonesia pada malam takbiran Idulfitri 1442 Hijriah.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan bahwa potensi hujan lebat diprediksi di Bengkulu, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian utara, Kalimantan Utara, Lampung, dan Jawa Tengah.
"Khusus tanggal 12 Mei yang menjadi perhatian karena fokus pada cuaca malam takbiran," ujar Guswanto dilansir dari ANTARA dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin malam (10/5/2021).
Dari segi syarat hujan probabilitas, kata Guswanto, terdapat tiga wilayah yang patut diwaspadai karena memiliki probabilitas cukup tinggi pada tanggal 12 Mei, yakni di Provinsi Banten, Bengkulu, dan Sulawesi Barat.
Untuk potensi curah hujan selama sepekan ke depan, perkiraan pada tanggal 10—12 Mei 2021, Guswanto mengimbau masyarakat di Aceh, Sumatera Barat, Jambi Bengkulu, dan Sumatera Selatan untuk tetap waspada.
Guswanto menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem tersebut timbul lantaran dari tinjauan iklim dan musim kemarau, sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami awal musim kemarau 2021 sekitar Mei dan Juni.
Ia memprediksi sekitar 22,8 persen zona musim (ZOM) memasuki kemarau pada bulan April, kemudian 30,4 persen ZOM pada bulan Mei, dan 27,5 persen pada bulan Juni.
Prakiraan puncak musim kemarau, lanjut Guswanto, 67,3 persen ZOM akan mengalami pada bulan Agustus 2021 dan 17 persen pada bulan September.
Baca Juga: Penentuan Awal Bulan Syawal, BMKG akan Melaksanakan Rukyatul Hilal
Hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa terdapat aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia yang teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang ekuatorial lainnya, seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.
Saat ini juga teramati pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia, yaitu di Laut Maluku Utara dan Papua Barat yang dapat membentuk pertemuan dan perlambatan kecepatan angin.
Daerah sirkulasi siklonik lainnya terbentuk di perairan Barat Sumatera Barat yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Sumatera Barat hingga Pesisir Barat Bengkulu.
Sirkulasi siklonik juga terpantau di Semenanjung Malaysia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari utara Pulau Natuna hingga Laut Cina Selatan barat Semenanjung Malaysia.
Gerakan pergeseran juga terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga perairan berat Aceh di Kalimantan Timur hingga perairan utara Kalimantan bagian utara dan Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat dan dari Papua Nugini bagian tengah hingga Papua bagian barat.
Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan