SuaraJawaTengah.id - Setelah berpuasa selama 30 hari, umat muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran. Begitu banyak olahan yang disajikan untuk memeriahkan hari kemenangan, dari mulai kue kering hingga opor. Termasuk di Banjarnegara.
Makanan yang paling khas saat lebaran adalah ketupat. Tak heran jika menu pengganti nasi yang satu ini sering ditemui saat lebaran apapun masakannya.
Di Kecamatan Purworejo Klampok, Desa Kecitran, Kabupaten Banjarnegara mempunyai hidangan khas saat lebaran, namanya Ketupat Landan.
Ketupat landan adalah ketupat yang menggunakan air pelepah kelapa. Selain rupanya yang unik, rasa dari ketupat ini juga berbeda dengan ketupat pada umumnya.
Nama landan diambil dari sebutan nama air abu pelepah kelapa. Karena itu, ketupat yang berwarna merah kehitaman ini disebut ketupat landan.
Cara membuat ketupat landan hampir sama dengan membuat ketupat pada umumnya. Hanya saja bahan yang digunakan cukup unik dan tidak biasa.
Bahan bahan untuk membuat ketupat landan diantaranya pelepah pohon kelapa, air, beras, dan klontong jenur.
Mula mula, klontong janur dianyam sesuai bentuk ketupat, kemudian dimasukkan beras yang sudah dicuci.
Setelah itu, siapkan pelepah pohon kelapa untuk kemudian dibakar di tungku. Proses pembakaran pelepah tersebut biasanya dimanfaatkan untuk memasak sekaligus. Sehingga, api yang dihasilkan dari pembakaran pelepah tidak sia sia.
Baca Juga: Ini 5 Cara Agar Ketupat Tahan Lama dan Tidak Cepat Basi
Untuk menjadi abu, pembakaran pelepah membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Setelah abu siap, dinginkan sejenak sembari menyiapkan air dalam wadah.
Kemudian, masukan abu kedalam air, tunggu sampai abu mengendap dan saring menggunakan kain. Air abu yang diambil adalah yang warnanya paling jernih.
Air tersebutlah yang akan digunakan untuk merebus ketupat. Rebus ketupat yang sudah disiapkan dalam waktu 4-5 jam.
Selain membuat tampilan ketupat lebih menarik, air landan dapat menjadikan ketupat lebih awet. Ketupat landan dapat bertahan dan enak dikonsumsi hingga 3 hari.
Sementara rasa yang dihasilkan air landan adalah asin. Sehingga, ketupat landan terasa sedikit asin dan gurih seperti diberi garam.
"Ketupat landan sudah ada rasanya, sedikit asin dan gurih, beda sama ketupat biasa yang tidak ada rasanya, " Kata Suparno, salah satu penikmat ketupat landan. Jumat (14/5/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025