SuaraJawaTengah.id - Wilayah perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta diprakirakan telah memasuki musim angin timuran.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, musim angin timuran mulai muncul karena di Australia sudah mulai ada tekanan tinggi.
"Sekarang di wilayah utara ekuator mulai ada siklon tropis seperti siklon tropis Tauktae yang menerjang India," kata Teguh Wardoyo dilansir dari ANTARA saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (19/5/2021).
Dengan demikian, kata dia, pola angin di wilayah perairan selatan Jabar-DIY cenderung searah dan bertiup dari arah timur hingga tenggara.
Baca Juga: Kasus Corona di Sumatera Naik, 1.033 Personel Jaga Arus Balik ke Pulau Jawa
Kendati telah memasuki musim angin timuran, dia memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Jateng khususnya Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.
"Meskipun ada potensi, hujannya tidak rutin terjadi, cenderung sporadis, dan intensitasnya ringan hingga sedang," katanya menegaskan.
Terkait dengan kondisi tersebut, Teguh mengimbau masyarakat yang bermukim di pesisir selatan Jabar-DIY khususnya nelayan dan wisatawan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi karena saat sekarang telah memasuki musim angin timuran.
Dalam hal ini, kata dia, arah tiupan angin di wilayah perairan yang cenderung searah berpotensi mengakibatkan terjadinya gelombang tinggi.
"Meskipun potensi bahayanya tidak sebesar musim angin baratan, masyarakat tetap harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi selama musim angin timuran. Kalau musim angin baratan kaitannya dengan badai tropis, sehingga sangat berbahaya, sedangkan angin timuran itu angin yang searah dan tidak ada pusaran anginnya namun gelombangnya tinggi," katanya menjelaskan.
Baca Juga: Misteri Benda Terapung di Laut Selatan Mulai Terkuak
Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan beberapa kejadian sebelumnya, pada bulan Mei di Cilacap biasa terjadi banjir air pasang atau rob.
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
-
18 Ribu Pekerja di PHK hingga Februari 2025, Ini Provinsi Terbanyak
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Mudik Tak Lagi Jadi Beban: Balik Rantau Gratis Angkat Martabat Pekerja Informal Jateng
-
Hampers Berkah UMKM Rumah BUMN Semen Gresik Catatkan Penjualan 1587 Paket, Omset Ratusan Juta Rupiah
-
Didukung BNI Xpora, Produsen Permen Jahe Indo Tropikal Sukses Tembus Pasar Ekspor
-
Hubungan Gelap Berujung Maut: Oknum Polisi Jateng Dipecat Usai Aniaya Bayi hingga Tewas
-
PSIS Semarang Siap Hadapi Persik, Targetkan Kemenangan untuk Jauhi Zona Degradasi