Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 19 Mei 2021 | 16:52 WIB
Ilustrasi kekeringan, seorang anak bermain di areal lahan tambak ikan yang mengering di desa Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (10/9/2020). [ANTARA FOTO/Dedhez Anggara]

SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) Semarang memprediksi musim kemarau di Kota Semarang akan masuk di akhir Mei.

Dilansir dari Ayosemarang.com, Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang, Iis W Harmoko mengatakan, wilayah Jawa Tengah tak terkecuali Kota Semarang saat ini dalam masa transisi pergantian musim atau pancaroba.

"Periode Pancaroba biasanya sekitar 1 bulan. Apabila Semarang diprakirakan masuk kemarau Akhir Mei, berarti saat ini Kota Semarang dalam masa pancaroba," ujarnya saat dihubungi, Rabu 19 Mei 2021.

Iis menambahkan, kejadian kondisi udara panas yang mungkin dirasakan bagi sebagian orang tidak ada hubungannya dengan fenomena Gelombang Panas atau "Heatwave".

Baca Juga: Bolos Usai Libur Lebaran, Tiga ASN Kota Semarang Siap-siap Terima Sanksi

Yang mana, lanjut Iis, akibat Heatwave kondisi udara panas terjadi berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut. Suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C (9°F) atau lebih.

"Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika. Adapun yang terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi Suhu Panas harian," imbuhnya.

"Pada pertengahan Mei ini, posisi semu matahari sudah berada di Belahan Bumi Utara (BBU) di sekitar 19 derajat LU, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa di wilayah Indonesia selatan ekuator akan menjelang periode angin timuran yang identik dengan musim kemarau," tambahnya.

Load More