Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 23 Mei 2021 | 12:13 WIB
Ilustrasi Santri kembali mondok usai lebur lebaran, mereka diharapkan tidam menjadi klaster covid-19, rapid test antigen wajib dilakukan (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Pasca lebaran Idul Fitri para santri pastinya akan kembali beraktivitas di pondok mereka. Bagaimana ancaman klaster Covid-19 di pondok pesantren?

Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Muhammad Yusuf Chudlori meminta para Bupati se Jawa Tengah memberikan pemeriksaan Rapid Antigen gratis untuk santri yang akan kembali ke pondok pesantren, pasca lebaran.

Hampir seluruh Pondok Pesantren di Pulau Jawa ini akan memulai pendidikannya, pada Senin (24/5). Rata-rata Pengasuh Pondok juga memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, termasuk santri wajib menjalani pemeriksaan rapid antigen sebelum masuk ke pondok.

“Saya berharap Bupati membantu untuk memberikan fasilitas rapid antigen gratis di Rumah Sakit Umum Daerah. Agar santri bisa diketahui sejak dini sehat dan tidak terindikasi covid-19. Fasilitas ini penting agar meringkankan beban para santri berangkat mondok,” kata Gus Yusuf dari keterangan tertulis, Minggu (23/5/2021).

Baca Juga: Ustaz Ahmad akan Mengarak Bendera Palestina dari Tasikmalaya ke Gedung Sate

Gus Yusuf memandang situasi penanggulangan covid sudah semakin baik. Dia berharap di dunia pendidikan, termasuk kesehatan para santri terus dijaga dan dikendalikan. “Pengasuh pondok juga menyediakan fasilitas rapid antigen, meskipun tidak sepenuhnya gratis. Untuk antisipasi jika santri belum melakukan rapid,” paparnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Syubbanul Wathon Tegalrejo Magelang ini lalu memberikan contoh dan mengapresiasi Bupati Blora yang telah memberikan pelayanan gratis rapid antigen bagi santri dan siswa didik di sekolah umum yang hendak memulai pembelajaran tatap muka beberapa waktu lalu.

Terkait Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di sekolah umum, Gus Yusuf menyatakan sebaiknya program itu dilanjutkan kembali, tanpa meninggalkan protokol kesehatan.

“Saya mendapat informasi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka di sekolah beberapa kali tahapan. Saya kira ini cukup sukses dan bisa dilanjutkan. Tetapi itu tadi, Bupati juga harus membantu Pemprov untuk memfasilitasi Rapid bagi siswa yang akan ke sekolah,” tandasnya.

Hal yang sama juga bisa diterapkan jika Perguruan Tinggi akan memulai kuliah tatap muka. Mahasiswa yang berasal dari berbagai provinsi harus terjamin tidak terpapar covid. Disinilah pemerintah daerah harus memperhatikan dan memfasilitasi rapid antigen.

Baca Juga: Sebelum Balik ke Jawa, Ribuan Santri di Kubu Raya Bisa Tes Covid-19 Gratis

Load More