Tim medis rencananya akan melakukan CT scan untuk memastikan diagnosis tersebut. Pasien juga telah diberi obat-obatan sesuai dengan diagnosis tim medis.
"Jadi anak tersebut diprogram dengan CT scan dengan obat-obatan yang sudah dijalankan. Tetapi dalam kasus ini pasien tidak jadi dilakukan CT scan karena penolakan CT scan dan meninggalnya di rumah karena menolak tindakan untuk penegakkan diagnosis," paparnya.
Dalam dunia medis, menurut dr Rudi secara umum ada kemungkinan gangguan muncul akibat aktivitas bermain game secara berlebihan.
Gangguan itu didefinisikan dalam revisi ke-11 dari Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD-11), yaitu sebagai pola perilaku bermain game yang ditandai dengan gangguan kontrol atas game.
Baca Juga: Duh, Lima Desa di Kabupaten Banyumas Masuk Zona Merah
"Gangguan tersebut dapat menimbulkan konsekuensi negatif pada pola perilaku, kerusakan signifikan dalam bidang fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan atau penting lainnya dan biasanya akan terbukti setidaknya selama 12 bulan," lanjutnya.
Adanya informasi seorang anak yang meninggal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Kemranjen, AKP Supardi. Mendapati informasi dari pihak keluarga, anak tersebut memang kerap kali bermain game hingga tidak bisa berkomunikasi.
"Itu kan anak senang main game terus sarafnya kena, terus dibawa ke Rumah Sakit karena nggak bisa ngomong. Lalu dibawa pulang lagi ke rumah dan meninggal di rumah. Tidak ada hubungannya dengan polisi karena tidak ada kejahatan jadi tidak ada laporan," katanya.
Anak tersebut, diketahui meninggal pada hari Selasa (25/5/2021) kemarin. Informasi yang diterima dari anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kemranjen, anak tersebut merupakan warga Desa Pagelarang, Kecamatan Kemranjen.
"Bhabin kita punya datanya. Rumahnya Grumbul Posangit, Desa Pageralang. Pemakaman sudah sudah dilaksanakan di Desa Sibalung kemarin," tandasnya.
Baca Juga: Durhaka, Cucu Nyaris Aniaya Nenek Gegara Tak Diberi Uang Main Game Online
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora Diciduk, Pelaku Ditemukan Jadi Gelandangan di Banyumas
-
Emosi Kalah Game Online, Pria Ini Akhiri Nyawa Gadis 11 Tahun
-
Menikmati Mendoan, Cita Rasa Banyumas yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Virtual Reality dan Game Online: Dunia Maya yang Menarik Hati Gen Z
-
Teknologi Baru dan Peluang di Industri Game Online
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
-
BRI Peduli Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Jatingaleh
-
Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang
-
Pertamina Sabet BUMN Terbaik CSR Jateng: Ungguli Perusahaan Lain dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem!
-
Di Tengah Isu Efisiensi, Astra Daihatsu Optimis Capai Target Penjualan di Jateng