Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 31 Mei 2021 | 15:59 WIB
Ilustrasi petugas medis Covid-19. Ganjar Pranowo menegaskan bahwa varian baru Covid-19 asal India itu sudah ada di Jawa Tengah. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang terkonfirmasi positif Covid-19 usai merawat 13 ABK asal Filiphina dinyatakan tak terpapar virus B.16.17.2 atau Covid-19 asal India.

Kabar itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat sidak penanganan Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kudus, Senin (31/5/2021).

"Setelah kita tes, nakes yang tertular dari pasien ABK Filiphina itu alhamdulillah tidak ada varian baru. Setelah kita tes genome squencing, alhamdulillah tidak terpapar itu (B.16.17.2)," kata Ganjar Pranowo. 

Pengetesan genome squencing itu dilakukan pada 12 nakes di Cilacap yang positif usai menangani ABK asal Filiphina. Pengetesan dilakukan di laboratorium Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga: Mengerikan! 95 Warga Sumut Terpapar Covid-19 dalam Sehari, Paling Banyak dari Medan

Meski begitu, Ganjar menegaskan bahwa varian baru Covid-19 asal India itu sudah ada di Jawa Tengah. Kasus itu dibawa oleh para ABK berkewarganegaraan Filiphina yang bongkar muat di pelabuhan Cilacap.

"Sudah ada (varian baru), kan sudah ada yang meninggal. Tapi orang Filiphina. Hanya ABK itu saja (yang terpapar varian baru Covid-19)," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan tenaga kesehatan RSUD Cipacap dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 usai merawat atau berinteraksi dengan 13 AbK asal Filiphina. Padahal diketahui, ABK tersebut terkonfirmasi virus varian baru asal India, B.16.17.2.

Dari kejadian itu, sejumlah nakes tersebut kemudian dicek dengan genome squencing untuk mengetahui apakah terpapar virus varian baru tersebut. Proses pengetesan dilakukan di laboratorium UGM. Dan dari hasil pengetesan itu, dipastikan bahwa para nakes tersebut tidak terpapar virus varian baru.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Disebut Tiga Kali Lipat Lebih Cepat Menular

Load More