Ronald Seger Prabowo
Kamis, 03 Juni 2021 | 08:12 WIB
Ilustrasi lockdown. [Unsplash/Matt Seymour]

Menurut dia, sebelum ada kasus Covid-19 tersebut, tidak ada kegiatan pembelajaran di sekolah karena libur Lebaran. Setelah Lebaran, guru dan karyawan yang masuk juga dibatasi hanya 50 persen dari total jumlah guru dan karyawan sebanyak 79 orang.

"Guru yang masuk separuh-separuh. Ada yang kerja dari sekolah, ada yang dari rumah. Jadi seminggu sekitar dua sampai tiga kali masuk. Interaksinya ya di situ, tidak ada rapat atau apa. Tidak ada kegiatan bersama," tuturnya.

Yulianto pun menduga tingginya mobilitas dan aktivitas para guru saat libur Lebaran menjadi salah satu penyebab ada salah satu guru yang tertular Covid-19.

"Meski dilarang mudik tapi kan tetap, mereka bisa didatangi tamu, atau anaknya atau saudaranya dari luar kota datang, berkunjung. Ini yang sulit dikontrol. Kemudian bapak ibu guru ini ke sekolah, mungkin OTG," tandasnya.

Kontributor : F Firdaus

Load More