Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 03 Juni 2021 | 09:59 WIB
Massa pendukung Palestina saat menginjak bendera replika Israel di halaman Masjid Al Jihad, Jalan Abdullah Lubis, Medan. [Suara.com/Suhardiman]

SuaraJawaTengah.id - Konflik antara Israel dan Palestina yang menimbulkan banyak korban jiwa memantik reaksi dari masyarakat. Tak terkecuali di Indonesia.

Pemerintah Indonesia bahkan diminta lebih kreatif untuk bisa memainkan peran dalam konflik dua negara bertetangga tersebut.

Usut punya usut, Indonesia diyakini bisa menekan Isral dengan menggunakan 'orang dalam'. Terobosan itu adalah dengan cara menjalin hubungan diplomatik.

Pengamat hubungan internasional, Dinna Prapto Rahadjo mengatakan  jalan diplomatik dengan Israel dianggap sebagai jalan agar Indonesia lebih berperan. Jalan ini menjadi realistis sebab jalur diplomasi unilateral seringnya tidak begitu memuaskan.

Baca Juga: Panas! Eks Petinggi MUI Cap Penyerang Donasi Palestina Ustadz Adi Hidayat Pembenci Ulama

Dinna memaparan, dengan posisi saat ini Indonesia tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel, maka peran yang bisa dimainkan adalah titip agenda.

"Indonesia bisa titip agenda soal Palestina-Israel kepada negara yang punya hubungan diplomatik dengan Israel," kata dia dilansir Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (3/6/2021).

Untuk jalur titip agenda ini, kata Dinna, Indonesia bisa mencolek Mesir atau Yordania. Kedua negara ini merupakan salah satu opsi sebab mereka menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Hanya saja, lanjut dia, Mesir dan Yordania ini mudah ditekan oleh kepentingan sekutu Israel. Belum lagi stabilitas dalam negeri kedua negara itu yang rentan pergolakan politik.

Dinna menjelaskan rezim di Mesir dan Yordania rawan digoyang lantaran legitimasi rakyat lemah pada kepemimpinan kedua negara.

Baca Juga: Respon KPK Usai Dengar Harun Masiku Ada di Indonesia

“Mesir Yordania itu representasi negara otoriter Timur Tengah yang makin outdate. Karena penggantinya belum jelas apakah legitimate di mata rakyatnya. Mesir kan junta militer, Pemimpin Yordania berseteru dengan adiknya. Hal rentan seperti ini untuk titip agenda jadi masalah sendiri,” jelas Dinna dalam diskusi rilis survei Saiful Mujani Research Centre (SMRC).

Load More