SuaraJawaTengah.id - Din Syamsuddin menyebut kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi lebih jelek daripada kepemimpinan Presiden Soeharto. Menurutnya, Soeharto jauh lebih baik ketimbang Jokowi yang kini menjabat dua periode.
Dilansir dari Terkini.id, Din beranggapan bahwa Soeharto lebih mampu menyelaraskan pembangunan fisik dan mental, sementara Presiden Jokowi tidak.
Tak hanya itu, ia juga menambahkan bahwa saat berada di bawah kepemimpinan Soeharto, Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan di tengah keberagaman.
“Era ini, pembangunan terlalu difokuskan pada infrastruktur fisik, sementara nonfisik terabaikan,” ujar Din Syamsuddin.
Baca Juga: Dari Kampung Rambutan, Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal di Pelabuhan Tanjung Priok
“Era Soeharto, agama sangat dikedepankan, termasuk kerukunan antarumat beragama. Bahkan ada kecenderungan merajut sebagai pencipta solidaritas.”
Nah, menanggapi pengakuan tersebut, rupanya banyak netizen yang justru tak merasa setuju hingga berakhir menyerang Din Syamsuddin.
Beberapa netizen bahkan secara blak-blakan menyebut Din antek HTI sampai dengan tudingan sebagai politisi berbaju agama.
“Si antek HTI ini, digaji negara malah menghujat negara, padahal sudah ada bukti digital bahwa dia yg ingin mengganti Pancasila dgn Idiologi KHILAFAH (emoji tertawa) dasar profesor Kont*l , doyan ngent*t doang,” tanggap netizen dengan akun HarlendDo, dikutip terkini.id pada Kamis, (10/6/2021).
“dari zaman baheula, jejaknya abu2. cenderung nyamping oportunis sejati politisi berbaju agama,” timpal akun Agazi__.
Baca Juga: Alasan Jokowi Prioritaskan Vaksinasi Massal di Terminal Kampung Rambutan
“Iya kan iya kan, oposan stress bingung mau nyerang pak jokowi pakai apalagi Akhirnya ya menjilati cendana (emoji tertawa),” imbuh akun Imronich.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Sebut Jokowi Tekor Miliaran Rupiah Usai RK-Suswono Tumbang: Jakarta Tak Mempan dengan Uang
-
Quick Count Indikator: Bobby Nasution-Surya Unggul di Pilkada Sumut, Edy-Hasan Tertinggal Jauh
-
Jokowi Telepon Khofifah Ucapkan Selamat Unggul Versi Quick Count: Saya Rasa Itu Sudah Fix
-
Quick Count Sementara Pilkada Jakarta: RK-Suswono Tertinggal dari Pram-Rano, Apa Kabar Endorse Jokowi?
-
Video Lawas Jokowi Girang Kenalkan Gibran Viral Lagi, Publik Soroti Sikap Tengilnya: Saat Masih Aktif di Kaskus
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?
-
Andika-Hendi Menang Telak di TPS Sendiri, Unggul Jauh dari Luthfi-Yasin!