Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 22 Juni 2021 | 13:27 WIB
Ilustrasi DPR meminta pemerintah mempertimbangkan lagi rencana pembelajaran tatap muka di tengah melonjaknya kasus Covid-19. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir melonjak tajam. Hampir seluruh daerah di Indonesia melaporkan peningkatan kasus Corona. 

Namun demikian akankah rencana pemerintah membuka kembali pembelajaran tatap muka (PTM) akan terealisasi di tengah meningkatnya kasus Covid-19?

Anggota Komisi X DPR RI, A.S. Sukawijaya atau yang sering disapa Yoyok Sukawi meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk hati-hati dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya akan digelar mulai Bulan Juli mendatang.

Menurut Yoyok Sukawi ini, tingginya angka Covid-19 akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan sehingga perlu ada kajian ulang terkait rencana PTM.

Baca Juga: Daftar Provinsi Paling Tinggi Kasus COVID-19, Bali Urutan Berapa?

“Ini sudah tanggal 21 Juni, pemerintah harus hati-hati dalam merealisasikan PTM di Bulan Juli. Ini angka Covid-19 nya masih tinggi,” ujar Yoyok Sukawi melalui keterangan tertulis di Semarang, Selasa (22/6/2021).

Tak hanya meminta pemerintah untuk berhati-hati, Yoyok Sukawi juga meminta pemerintah menyiapkan beberapa rencana alternatif apabila PTM belum memungkinkan dilaksanakan di Bulan Juli.

“Tapi jangan terus angkanya tinggi kita diam saja. Pemerintah dan dinas pendidikan di daerah juga harus menyiapkan plan A plan B dari sekarang. Disosialisasikan lagi kepada orang tua murid mengenai program apa yang lebih efektif dan aman untuk guru, siswa, dan keluarga di rumah,” imbuhnya.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini juga berharap ada ketegasan dari pemerintah untuk penanganan Covid-19 supaya angka penyebarannya segera mereda.

“Pemerintah juga harus tegas menyikapi tingginya angka penyebaran Covid-19 ini. Nanti kalau masih seperti ini terus, semua aspek terdampak, termasuk dunia pendidikan kita,” pungkasnya.

Baca Juga: Ya Ampun, Kasus Covid-19 Bogor Terus Melonjak, 21 RS Rujukan Mulai Penuh

Load More