Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 30 Juni 2021 | 15:25 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan Covid-19. (Instagram/@bekasi.terkini)

SuaraJawaTengah.id - Kasus Covid-19 di Jawa Tengah terus melonjak dan meningkat tiap harinya. Lonjakan tersebut berdampak pada Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit penuh dan kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) pun tidak mencukupi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pun akan menggandeng dan kerjasama dengan perguruan tinggi (PT) untuk memenuhi kebutuhan nakes dalam penanganan Covid-19. 

"Ini diperbantukan bukan kena dikasih tidak. Sekarang sudah lebih sistematis, maka IDI, PPNI, dan Persi semuanya sudah membantu, tapi kurang faktanya," terang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) TNI di Benteng Vastenburg, Rabu (30/6/2021).

Ganjar pun mengusulkan saat rapat dengan menko, Pemprov akan kerjasama dengan PT untuk kebutuhan nakes. 

Baca Juga: Mayoritas Warga Kerja di Jakarta, 32 Warga Perumahan Nusa Loka Serpong Terpapar Covid-19

Maka Menteri Pendidikan dan Menteri Kesehatan menjadi penting perannya, kalau bisa mahasiswa semester akhir atau dokter-dokter internship bisa didorong.

"Caranya nanti macam-macam, bisa langsung menangani Covid-19 atau juga menangani pasien non Covid-19. Nakes yang selama ini sudah berpengalaman dalam menangani pasien non Covid-19 di rumah sakit bisa digeser untuk menangani pasien Covid-19," papar Ganjar. 

Menurutnya, ada banyak cara sebenarnya maka Menkes kemarin sudah bicara dan tadi pagi juga telpon-telponan, WAnan bicara soal gas (oksigen) dan nakes. Ini yang penting dukungannya. 

Ganjar juga sedang menyiapkan contoh-contoh rumah sakit darurat seperti yang ada di Solo ini. Karena Semarang, Banyumas dan Kendal sudah. 

Gibran meminta area-area yang berbahaya, seperti Kudus, Jepara, dan Grobogan untuk segera membuat juga rumah sakit darurat. 

Baca Juga: Ahli Herbal Riau Ungkap Ramuan Bantu Tangkal Covid-19, Ini Cara Buatnya

"Makanya kalau itu bisa kita dorong nanti kita siapkan SDM. Memang mencari SDM sulit. Maka terpaksa kita harus upgrade pentingnya perguruan tinggi untuk kerja sama itu," tegas dia.

Sementara itu sejumlah rumah sakit di Kota Solo membuka lowongan untuk merekrut relawan Covid-19. Hal ini karena kasus Covid-19 di Solo dan terus meningkat sehingga membuat rumah sakit penuh. 

"Tenang saja akan kita siapkan nakes dak relawan Covid-19," imbuh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

Gibran mengakui memang BOR dan ruang untuk Covid-19 di Solo tinggi. Karena rumah sakit di Solo tidak hanya merawat pasien dari Solo saja tapi juga luar Solo.

"BOR kita tinggi, karena kita juga merawat pasien dari luar kota, se Jateng ke Solo. Pastinya kita menerima karena memang membutuhkan penanganan," tandas dia. 

Kontributor : Ari Welianto

Load More