SuaraJawaTengah.id - Puluhan mahasiswa IAIN Kudus, yang tergabung dalam aliansi mahasiswa melakukan penyegelan pintu rektorat.
Hal tersebut sebagai bentuk kekecewaan atas mahalnya biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang dinilai tidak masuk akal pada masa pandemi Covid-19.
Aksi unjuk rasa digelar di depan gedung Rektorat IAIN Kudus, Senin (12/7/2021), dengan mengusung spanduk berisi berbagai tulisan tuntutan terhadap pihak rektorat agar ada keringanan biaya UKT.
Menurut Presiden BEM IAIN Kudus Muhammad Khoriul Annas, kenaikan UKT pada masa pandemi menunjukkan tidak ada kepekaan terhadap kondisi saat ini yang sebar sulit.
Kalaupun kampus memberikan keringanan 15 persen untuk UKT, kata dia, surat edarannya justru mendadak dan waktunya juga terbatas karena mulai Jumat (9/7/2021) sore, sedangkan Sabtu dan Minggu hari libur. Hari terakhir pembayaran hari ini (12/7/2021) sehingga tidak masuk akal.
Dalam aksinya, mereka mengajukan enam tuntutan, yakni transparansi UKT bagi mahasiswa angkatan 2018—2021, menyoal Surat Edaran Pengumuman Nomor 2795/IN.37/R3/07.2021 tentang Pengajuan Permohonan Keringanan atau Perpanjangan Pembayaran UKT bagi Mahasiswa Tahun Akademik 2021/2022, dan menuntut potongan UKT 25 persen tanpa syarat dan angsuran dengan skema tiga kali pembayaran.
Mahasiswa juga menuntut penuntut pemotongan UKT bagi mahasiswa semester 9—14, transparansi anggaran di semua lini dan sektor, dan perbaikan sistem akademik/pembelajaran mahasiswa.
"Kami pastikan semua terdampak pandemi sehingga kami berharap rektorat memiliki sensitivitas kepada mahasiswa. Potongan UKT 25 persen menurut kami wajar," ujarnya.
Dari hasil audiensi dengan pihak rektorat, akhirnya dikabulkan beberapa tuntutan, seperti potongan UKT kini diperpanjangan hingga 25 juli 2021. Namun, pada tahun ini potongannya hanya 15 persen, sedangkan tahun depan menjadi 20 persen.
Baca Juga: Kritik BEM UI ke Jokowi, The King of Lip Service, ICJR: Tidak Bisa Dijerat UU ITE Pasal 27
"Sistem pendidikan juga akan dievaluasi karena sebelumnya sudah ada aplikasi dari kampus, kenyataan dosen menggunakan aplikasi Zoom Meet dan Google Meet. Hal ini perlu direalisasikan," ujarnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Kudus Mundzakir menanggapi tuntutan mahasiswa mengungkapkan aspirasi mahasiswa sebagai perbaikan.
Ditegaskan pula bahwa pandemi Covid-19 juga berdampak pada semua sektor, terutama pada perguruan tinggi, salah satunya IAIN Kudus.
Seperti yang disampaikan para mahasiswa, terdapat tiga hal mulai dari perpanjangan pengajuan keringanan UKT, potongan 15 persen pada tahun ini dan 20 persen tahun akan datang. Perkualiahan juga akan terus dibenahi.
"Kami sadar ini transisi dari model offline menjadi online atau daring. Sadar kendala yang dihadapi apa pun harus dihadapi bersama," ujarnya.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72
-
15 Tempat Wisata di Kebumen dan Sekitarnya yang Cocok untuk Libur Sekolah dan Tahun Baru
-
Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi
-
Ancaman Krisis Finansial Intai Gen Z, Melek Asuransi Jadi Kunci Resolusi Tahun Depan