Beberapa anggota keluarga memegangi dan berusaha menenangkan Nurul Anwar. Perawat Eddy Gunadi terlibat saling tarik membantu Sinta merebut gunting.
Keributan itu menyebabkan Sinta dan Eddy Gunadi terluka sayatan di jari tangan. Satpam dan Nurul Anwar Sholeh juga mengalami luka ringan.
Setelah menjalani mediasi di Polsek Ambarawa, manajemen RSUD dr Gunawan Mangunkusumo memilih untuk tidak menuntut Nurul Anwar ke jalur hukum.
Upaya penyerangan terhadap pegawai RSGM Ambarawa itu berakhir damai. “Kami memaafkan keributan yang terjadi di ruang isolasi Anyelir,” kata Ganti Sumiyati.
Pihak rumah sakit bisa memahami situasi tidak mudah yang sedang dialami keluarga pasien Covid yang meninggal. Terlebih belum banyak orang memahami prosedur penanganan jenazah positif Covid.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang semula ngotot akan mengajukan gugatan hukum, belakangan turut menerima keputusan rumah sakit untuk damai.
Menurut Divisi Hukum dan Politik PPNI Kabupaten Semarang, Ipung Purwadi, tindakan Nurul Anwar Sholeh tidak termasuk mengancam perawat. Serangan gunting diarahkan ke satpam bukan perawat.
“Sekarang sudah damai semua dan kitapun sepertinya tidak mungkin menuntut karena tidak ada unsur penyerangan terhadap perawat. Dia (perawat) menjadi korban menangkis gunting supaya tidak menusuk satpam.”
Tindakan hukum kata Purwadi akan ditempuh jika pelaku terbukti menyerang perawat.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Angka Kematian Mingguan Indonesia Terbanyak di Dunia
“Tapi ternyata informasi yang benar adalah perawat melerai. Tidak ada unsur kesengajaan melecehkan perawat.”
Perlindungan SDM Kesehatan
Meski bukan termasuk tenaga kesehatan (dokter dan perawat), satuan pengamanan RS, petugas ambulan, petugas kebersihan, dan tim pemakaman, termasuk sumber daya manusia kesehatan.
Mereka saat ini berada di barisan depan penanganan Covid. Selain berisiko tinggi tertular virus, interaksi mereka dengan keluarga pasien, rentan menimbulkan konflik yang berujung kekerasan.
Pada 17 Juli 2021 lalu, petugas pemakaman prokes Covid menjadi korban penganiayaan warga di Desa Jatian, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Warga menghadang ambulan dan memaksa membongkar peti untuk memandikan ulang jenazah.
Dalam perjalanan keluar desa, warga melempari ambulan dengan batu. Warga sempat memukul beberapa relawan tim pemakaman.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara