SuaraJawaTengah.id - Semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, tak dipungkiri berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Tak jarang banyak rakyat kecil yang menjerit menghadapi situasi sulit saat ini.
Memang sedari awal pandemi, pemerintahan Indonesia telah responsif dengan memberikan bantuan sosial (bansos) Covid-19 kepada masyarakat yang terdampak wabah tersebut.
Meski begitu, penyaluran bansos Covid-19 di lapangan rupanya kerap tidak tepat sasaran. Hal ini sering juga dikeluhkan oleh masyarakat.
Tak tahan melihat penyaluran bansos tersebut tidak tepat sasaran, seorang warganet menuliskan surat yang ditunjukkan kepada Presiden Joko Widodo, gubernur dan bupati di seluruh Indonesia.
Surat tersebut diketahui dalam unggahan foto di akun twitter @Mei2Namaku_, Kamis (29/07/2021). Adapun isi surat itu menyampaikan soal keluh kesah bansos Covid-19 yang tidak tepat sasaran.
Dalam suratnya, warganet ini menyarankan pemerintah dalam penyaluran bansos Covid-19 sebaiknya langsung disalurkan kepada masyarakat tanpa perantara beberapa pihak.
"Kepada Yth: Bpk. Presiden, Bpk. Gubernur, Bpk. Bupati. Dengan hormat, tolong pak kalau mau ngasih bantuan sosial Covid-19. Jangan lewat RT/RW dan perangkat desa," bunyi keterangan kalimat dalam surat tersebut.
"Biasanya warga tidak pernah dapat jatah, biasanya malah yang dapat sudara2 dan teman-teman dekat mereka yang dapat," sambungnya.
Sontak unggahan foto tersebut langsung ramai menuai sorotan dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang justru membenarkan isi surat tersebut.
Baca Juga: Lagi! Keluarga Rebut Paksa Jenazah COVID-19, Mau Makamkan Sendiri
"Gw waktu bansos tahun lalu udah pernah inbox ke email kemensos masalah ini, tp sampe skrg gak ada jawaban, karena gw liat sendiri RT nya ngasih bansos sembako ke seseorang yg bukan warganya, padahal gw sendiri kena PHK dr juli tahun lalu sampe skrg gak masuk data," ujar akun @KangCil99080752.
"Apalagi buat yg status rumah ngontrak, jangankan bantuan, vaksin aja gak boleh," keluh akun @Sipia17.
"Memang tdk semua kayak gini tapi banyak, termasuk di desa mertua saya di Probolinggo. Di desa terpencil yg akses jalannya sampai kini msh amburadul seperti amburadulnya perangkat desa. Bansos tdk sepenuhnya di berikan. Bisa di cek di lapangan, mau protes mereka takut," sahut akun @AkekHera.
"Rahasia Umum itu. Kecuali punya nyali lapor dan siap berdebat..pasti ciut mereka," timpal akun @Tukang_ngantroxx.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Tahun Pertama Pimpin Jateng, Rapor Kinerja Ahmad Luthfi Diapresiasi Budayawan
-
Fortuner 2024 vs Pajero 2024? Ini 7 Perbandingan Kedua Mobil Tersebut
-
BRI Diapresiasi atas Peran Strategis dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
-
Dari Reruntuhan Menuju Harapan, Kementerian PU Bangun Kembali Ponpes Darul Mukhlisin Pascabanjir
-
10 Wisata Jepara Terpopuler yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025