Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 16 Agustus 2021 | 09:50 WIB
Tanjakan Luna Maya di Desa Podorejo, Kota Semarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Kedatangan artis papa atas ibu kota Jakarta Luna Maya ke Kota Semarang beberapa  waktu yang lalu ternyata menyisakan sebuah kenangan berupa tanjakan yang diberi nama tanjakan Luna Maya.

Istilah tanjakan Luna Maya adalah sebutan para pegowes untuk menyusuri rute tanjakan yang dilalui Luna Maya ketika sedang goes di Kota Semarang.

Kini tak sedikit pula warga sekitar yang menyebut tanjakan tersebut sebagai tankalan Luna Maya. Tanjakan tersebut berada di Desa Podorejo Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

Jika dilihat, tanjakan tersebut tak seterjal jalur sepeda lain di wilayah sekitar dibandingkan dengan tanjakan Silayur Ngaliyan, atau tanjakan  Cagar Alam hutan Jati Darupono yang terletak di jalan Boja-Kaliwungu.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Menerima 50 Bibit Pohon dari DLH Kota Semarang

Salah seorang pegowes asal Semarang, Abdun Nafi Al Fajri mengatakan, tanjakan terebut diberi Luna Maya kerena ketika Luna Maya sedang goes di Semarang tak kuat melewati tanjakan tersebut.

"Sehingga Luna Maya terpaksa harus turun dan menuntun sepedanyaā€¯ jelasnya saat ditemui di lokasi, Senin (16/8/2021).

Nafi menyebut tanjakan yang terletak di sepanjang jalan Kyai Padak  yang titik awalnya setelah melewati jembatan ber-cat oranye itu disebut sebagai tanjakan Luna Maya karena dulu pernah dilalui sang artis.

"Mulai saat itulah para pegowes mengenal tanjakan di desa Podorejo tersebut sebagai tanjakan Luna Maya," ujarnya.

Menurut Nafi, sekitar bulan November 2020 Luna Maya beserta koleganya dengan dipandu beberapa goweser Kota Semarang menjajal kayuh sepedanya melintasi rute dari seputaran kota lama dan Tugu Muda hingga melalui rute  ke arah Ngalian dan Mijen.

Baca Juga: Liga 1 2021 Segera Bergulir, PSIS Semarang Mulai Asah Taktik

"Saat itu tujuannya mereka pergi ke Masjid Kapal," ucapnya.

Load More