Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 24 Agustus 2021 | 15:07 WIB
Gaya Uki Eks NOAH. [Instagram]

SuaraJawaTengah.id - Mantan gitaris band NOAH, Mohammad Kautsar Hikmat atau Uki NOAH sempat menyebut musik merupakan pintu maksiat yang hukumnya haram.

Menurutnya, apabila seseorang tidak lagi berurusan dengan musik, otomatis ia juga akan menutup pintu-pintu berbau haram atau hal yang dilarang.

Pernyataannya itu sempat menimbulkan kontroversi di masyarakat. Bahkan eks Politisi PKPI, Teddy Gusnaidi sempat menantang mantan gitaris grup band Noah, Uki untuk menghibahkan semua harta kekayaannya dari hasil bermusik untuk penanganan Covid-19.

Terbaru, Uki mendapatkan pertanyaan dari seorang Ustaz Syafiq Riza Basalamah terkait musik.

Baca Juga: Uki Eks Noah Kesal saat Dengar Musik: Seperti Racun yang Nempel

Pertanyaan itu dilontarkan dalam tayangan Youtube Ustaz Syafiq Riza Basalamah yang berjudul "Siapa Bilang Musik Haram".

Uki Eks NOAH bahas soal musik haram. [YouTube/Syafiq Riza Basalamah Official]

Sang Ustaz bertanya bagaimana persaan Uki ketika kini mendengarkan musik. Lalu, apa jawaban Uki?

"Yang ana rasakan malah mengganggu. Setelah dengar musik, ada ayat yang hilang, ngerasa seperti itu," ungkap Uki.

Pria yang kini lebih suka menggunakan nama Uki Kautsar ini lantas menceritakan saat dulu ia masih menjadi anak band yang memengaruhi pikirannya soal musik.

"Karena kan kita tuh dari dulu sudah dengerin musik. Dulu kan saya di band, sudah banyak musik di kepala. Jadi ketika di mal, di pesawat, ada dengar lagi itu kayak keganggu gitu. Tiba-tiba pasti ada saja gitu yang nempel, kesal di hati. Itu butuh waktu sekitar semingguan untuk hilang lagi," terang Uki.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Lagu Indie Rock Romantis, Cocok Didengarkan Saat Jatuh Cinta

Uki bahkan mengibaratkan bahwa musik ini seperti racun dan butuh waktu lama untuk menghilangkannya.

"Dia (musik) kayak racun yang nempel, agak lama, apalagi dari dulu kita sudah biasa dengar. Jadi mengganggu sih memang terdengarnya, ustaz," ungkap Uki.

Load More