Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 26 Agustus 2021 | 10:43 WIB
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden China Xi Jinping saat bertemu disela KTT BRICS ke-11 di Brasilia, Brasil, Rabu (13/11/2019). [ANTARA FOTO/Sputnik/Ramil Sitdikov/Kremlin via REUTERS/pras]

SuaraJawaTengah.id - Afghanistan resmi dikuasai Taliban. Pemerintahan di negara timur tengah itu pun kacau balau. 

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersepakat untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam membantu Afghanistan mengatasi situasi sulit saat ini.

Kesepakatan tersebut dicapai saat Xi melakukan pembicaraan via telepon dengan Putin pada Rabu (24/8). Dua negara itu akan membantu Afghanistan. 

Dalam percakapan tersebut, Xi mengatakan bahwa China mendorong semua faksi di Afghanistan membangun kerangka kerja politik inklusif dengan melibatkan beberapa pihak yang lebih luas.

Baca Juga: Puluhan Pelajar AS Terjebak di Afghanistan

Motor Honda yang dipakai oleh militisi Taliban di Afghanistan (Twitter/Pajhwok)

Menurut dia, Afghanistan harus bisa mengambil kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan memutus hubungan dengan semua kelompok teroris agar bisa bergaul dengan dunia internasional, terutama negara tetangga.

Xi menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan. China juga ingin berperan konstruktif dalam mendukung penyelesaian konflik politik di Afghanistan.

Sementara itu, Putin berpendapat bahwa situasi di Afghanistan saat ini sebagai bentuk kegagalan kekuatan eksternal yang memaksakan sistem politik di suatu negara sehingga berujung pada kehancuran dan malapetaka pada negara tersebut.

Taliban sedang berjaga. (Reuters/Stringer)

Memperhatikan kepentingan China dan Rusia terkait isu Afghanistan, Putin mengatakan bahwa negaranya memperkuat jalinan komunikasi dan koordinasi dengan China agar bisa berpartisipasi aktif dalam kemitraan multilateral terkait Afghanistan sekaligus memerangi terorisme dan peredaran narkoba.

Rusia juga akan bekerja sama dengan China untuk mencegah dampak dari risiko keamanan di Afghanistan.

Baca Juga: Pemikiran Xi Jinping Masuk Kurikulum, Cara Tanamkan Cita-cita Komunis

Rusia dan China siap menghadapi gangguan kekuatan eksternal demi terpeliharanya stabilitas dan keamanan di kawasan, demikian Putin seperti dikutip media China.  [ANTARA]

Load More