SuaraJawaTengah.id - PT Semen Gresik (SG) menggelar Kick Off Meetingimplementasi Business Continuity Management System (BCMS) atau Sistem Manajemen Kesinambungan Bisnis yang mengacu standar ISO 22301:2019, pada Selasa (24/8/2021).
Upaya mendapatkan sertifikat ISO 22301: 2019-BCMS sebagai komitmen perusahaan untuk memastikan keberlanjutan operasional bisnis, serta kekokohan dan daya tahan dalam merespons segala insiden.
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum SG yang juga Sekretaris Perusahaan Gatot Mardiana menandaskan, penerapan BCMS sebagai langkah untuk mengelola perusahaan secara total dari waktu ke waktu untuk selalu menjadi lebih baik dan survive.
"Sistem ini adalah guidancebagi kami untuk selalu mampu meminimalkan segala dampak agar memastikan operasional utama seperti produk dan pelayanan kepada customer tetap berlanjut," kata Gatot dalam siaran persnya, Kamis (26/8/2021).
Diakui Gatot, sejak pandemi Covid-19 datang, pihaknya tak memungkiri berbagai tantangan seperti kondisi ekonomi dan kesehatan sangat berpotensi mengganggu jalannya keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, SG berupaya menjawab tantangan tersebut dengan mengimplementasikan ISO 22301:2019 tentang BCMS.
Lanjut dia, penerapan BCMS di seluruh lini perusahaan, diharapkan akan membantu perusahaan mengembangkan rencana kesinambungan bisnis agar mampu berjalan selama dan setelah terjadinya suatu peristiwa disruptif.
"Dengan demikian, kami dapat meminimalkan dampak dan terus melanjutkan operasionalnya dengan cepat, bahkan memastikan operasional utama, produk, dan layanan masih dapat diberikan kepada pelanggan," tegasnya.
Untuk implementasi ISO 22301:2019 BCMS di SG dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap pertama akan diterapkan pada tahun 2021 dan tahap kedua dilaksanakan pada tahun 2022.
Adapun lingkup implementasi BCMS tahap pertama ini lebih berfokus kepada penyusunan soft structure, kerangka kerja, Stakeholder Mapping, identifikasi Business Critical Factordan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh BCMS.
Baca Juga: Semen Gresik Berjaya di Ajang GRC Awards 2021, Borong Tiga Penghargaan
Sedangkan untuk tahap kedua, lanjut Gatot, implementasinya pada tahun 2022, dan lebih terrkonsentrasi kepada penyusunan dokumen Business Impact Analysis(BIA) atau Analisis Dampak Bisnis, Business Continuity Planning(BCP) atau Perencanaan Kesinambungan Bisnis, pelaksanaan drilling, Testing & Simulation(DTS) atau pengujian dan simulasi serta jika memungkinkan akan dilakukan sertifikasi oleh lembaga sertifikasi sistem manajemen.
"BCMS menjadi keharusan karena bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih perusahaan agar mempunyai ketahanan dalam operasional bisnis, senantiasa sustainpada saat terjadi insiden atau kejadian yang tidak biasa," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota